Wall Street. Foto: AFP/Angela Weiss.
Wall Street. Foto: AFP/Angela Weiss.

Saham-saham AS Ambruk Gegara The Fed Ogah Ubah Suku Bunga

Husen Miftahudin • 01 Februari 2024 09:17
New York: Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir lebih rendah pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), dipicu oleh antisipasi keputusan bank sentral untuk mempertahankan suku bunga acuan yang tetap stabil.
 
Selain itu, ambruknya Wall Street juga akibat petunjuk Ketua Fed Jerome Powell dimana bank sentral tidak akan mulai menurunkan suku bunga pada pertemuan berikutnya di Maret 2024 mendatang.
 
Dikutip dari Xinhua, Kamis, 1 Februari 2024, Dow Jones Industrial Average turun 317,01 poin atau 0,82 persen menjadi 38.150,3. Sementara S&P 500 merosot 79,32 poin atau 1,61 persen menjadi 4.845,65.
 
Sedangkan indeks Komposit Nasdaq merosot 345,89 poin atau 2,23 persen menjadi 15.164,01, karena pendapatan mengecewakan dari Alphabet, Microsoft, dan AMD yang membebani pasar. Di sisi lain, Tesla merosot lebih jauh setelah kemunduran hukum atas paket gaji besar Elon Musk.
 
Adapun, 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor jasa komunikasi dan teknologi memimpin penurunan dengan masing-masing turun 3,93 persen dan 2,11 persen. Sektor kesehatan membukukan penurunan terlemah, yakni turun 0,11 persen.
 
Baca juga: Meski Inflasi Terus Turun, The Fed Masih Ogah Pangkas Suku Bunga
 

The Fed tahan suku bunga

 
Para pembuat kebijakan di The Fed telah mempertahankan suku bunga acuan antara 5,25 persen hingga 5,5 persen seperti yang diharapkan, namun mereka tidak memberikan petunjuk sebelumnya mengenai kenaikan suku bunga di masa depan, yang menandakan kemungkinan adanya perubahan arah.
 
Sebaliknya, kebijakan ini menekankan stabilitas inflasi dan lapangan kerja, serta menyiratkan pendekatan yang hati-hati dan berdasarkan data dalam mengambil keputusan kebijakan di masa depan.
 
"Komite memperkirakan tidak tepat untuk mengurangi kisaran target sampai Komite memperoleh keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju dua persen," papar Powell.
 
"Berdasarkan pertemuan hari ini, saya ingin memberitahu Anda, menurut saya Komite tidak akan mencapai tingkat kepercayaan pada saat pertemuan Maret untuk mengidentifikasi Maret sebagai waktu untuk melakukan hal tersebut. Namun hal itu harus dilihat," ucap Powell menegaskan.
 
Setelah pidato Powell, pasar memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 36 persen pada 20 Maret, turun tajam dari 56 persen pada Rabu sore sebelumnya. Kemungkinan hanya akan ada satu pembacaan lagi mengenai pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) sebelum pertemuan The Fed pada Maret.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan