Ketua Fed Jerome Powell. Foto: AFP/Julia Nikhinson.
Ketua Fed Jerome Powell. Foto: AFP/Julia Nikhinson.

Meski Inflasi Terus Turun, The Fed Masih Ogah Pangkas Suku Bunga

Husen Miftahudin • 01 Februari 2024 08:45
Washington: Bank Sentral AS (Federal Reserve) pada Rabu waktu setempat, mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 22 tahun terakhir, yaitu 5,25 persen hingga 5,5 persen karena inflasi terus menurun, sambil menghindari sinyal penurunan suku bunga di masa depan.
 
Dikutip dari Xinhua, Kamis, 1 Februari 2024, pertemuan kebijakan terbaru ini, yang pertama pada 2024, menandai pertemuan keempat berturut-turut bagi bank sentral untuk mempertahankan suku bunga kebijakan tetap stabil.
 
Pada konferensi pers, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan inflasi turun dari level tertingginya tanpa peningkatan pengangguran yang signifikan, yang merupakan 'kabar baik', sambil mencatat inflasi tetap berada di atas target jangka panjang The Fed sebesar dua persen.
 
Adapun total harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik sebesar 2,6 persen selama 12 bulan yang berakhir pada Desember; tidak termasuk kategori makanan dan energi yang berfluktuasi, harga PCE inti naik sebesar 2,9 persen.
 
"Inflasi masih terlalu tinggi, kemajuan dalam menurunkannya masih belum pasti, dan arah ke depan masih belum pasti," ucap Powell. Ketika ditanya apakah ia merasa nyaman mengatakan perekonomian mencapai titik lemah, Powel dengan tegas menjawab 'tidak'.
 
"Saya tidak akan mengatakan bahwa kita telah mencapai target inflasi inti dalam 12 bulan. Kami tentu terdorong oleh kemajuan tersebut, namun kami belum menyatakan kemenangan sama sekali pada saat ini. Kami pikir kami masih mempunyai jalan untuk mencapainya," ujar dia.
 
Baca juga: Tahan Lagi Suku Bunga Acuan di Level 6,00%, BI: Vitamin Biar Rupiah Menguat
 

Hati-hati pangkas suku bunga

 
Powell mengatakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), yang merupakan badan pembuat kebijakan The Fed, percaya suku bunga kebijakan kemungkinan besar berada pada puncaknya dalam siklus pengetatan ini. Jika perekonomian berkembang secara luas seperti yang diharapkan, hal tersebut akan mulai menurunkan peringkat kebijakan.
 
Dalam mempertimbangkan penyesuaian terhadap target suku bunga dana federal, Komite akan secara hati-hati menilai data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko, kata FOMC dalam sebuah pernyataan setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari tersebut.
 
"Komite memperkirakan tidak tepat untuk mengurangi kisaran target sampai mereka memperoleh keyakinan lebih besar inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju dua persen," jelas Komite.
 
Powell mengatakan, pengurangan pembatasan kebijakan terlalu cepat atau terlalu banyak dapat mengakibatkan pembalikan kemajuan inflasi yang pada akhirnya memerlukan kebijakan yang lebih ketat untuk mengembalikan inflasi ke dua persen.
 
Pada saat yang sama, sambung Powell, mengurangi pembatasan kebijakan terlambat atau terlalu sedikit dapat melemahkan aktivitas ekonomi dan lapangan kerja.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan