Dikutip dari Investing.com, Selasa, 20 Februari 2024, harga emas spot turun 0,08 persen di USD2.016,20 per ons dan emas berjangka turun 0,1 persen di USD2.027,50 per ons.
Kedua logam mulia sempat berakhir positif di sesi perdagangan Senin. Emas kemungkinan akan menghadapi support di USD1.996,40 dan resistance di USD2.034,30.
Adapun, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang memantau kinerja greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun tipis 0,03 persen dan diperdagangkan di 104,15.
Sementara itu di Comex, perak untuk penyerahan Maret 2024 jatuh 1,86 persen dan diperdagangkan di USD23,04 per troy ons. Sedangkan tembaga untuk penyerahan Maret 2024 naik 0,68 persen dan diperdagangkan di USD3,81 per pon.
Pada awal pekan, harga emas naik di perdagangan Asia, melanjutkan rebound dari posisi terendah satu bulan setelah baru-baru ini menembus di bawah level support utama, meskipun kekhawatiran akan suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lama membuat harga sebagian besar bergerak dalam range.
Baca juga: Dolar AS Tergelincir Jelang Notulen Fed |
Logam mulia sempat menembus di bawah USD2.000 per ons di awal Februari, karena rilis inflasi AS yang lebih kuat dari perkiraan membuat traders sebagian besar mengurangi prospek penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve.
Sementara emas rebound kembali di atas level support selama dua sesi terakhir, mayoritas masih berada dalam kisaran perdagangan USD2.000 hingga USD2.050 per ons yang terbentuk sejak pertengahan Januari.
Logam mulia ini telah berjuang untuk membuat kemajuan dalam menghadapi inflasi AS yang tinggi dan prospek suku bunga yang hawkish.
Kekuatan dolar sempat tekan harga emas
Kekuatan dolar sempat menekan emas, karena greenback tetap berada di level tertinggi tiga bulan setelah data inflasi indeks harga produsen yang lebih kuat dari perkiraan pada Jumat.
Angka tersebut muncul hanya beberapa hari setelah angka inflasi indeks harga konsumen yang lebih kuat dari perkiraan untuk Januari. Inflasi yang lengket memberikan dorongan yang lebih kecil kepada The Fed untuk segera melonggarkan kebijakan moneter, dengan sejumlah pejabat The Fed telah memperingatkan hal tersebut dalam beberapa pekan terakhir.
Fokus saat ini tertuju pada notulen rapat akhir Januari Fed untuk petunjuk lebih lanjut mengenai suku bunga. The Fed sebagian besar meremehkan semua ekspektasi pemotongan suku bunga awal selama rapat tersebut.
Suku bunga yang tinggi untuk waktu yang lebih lama menjadi isyarat buruk bagi emas, mengingat ini meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi dalam logam mulia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id