Melansir Investing.com, Selasa, 20 Februari 2024, indeks dolar yang melacak greenback terhadap enam mata uang lainnya, diperdagangkan turun 0,1 persen ke level 104,067. Meski demikian, level ini masih mendekati level tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
Dolar berkonsolidasi
Libur Hari Presiden di AS telah membatasi aktivitas di pasar valuta asing pada Senin waktu setempat, dan traders telah menggunakan kesempatan ini untuk mendukung beberapa kenaikan dolar baru-baru ini.
Greenback mencatat kenaikan minggu lalu, minggu positif kelima berturut-turut, setelah data menunjukkan baik harga produsen dan harga konsumen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada Januari 2024.
Kondisi tersebut meningkatkan prospek Federal Reserve untuk menunda dimulainya siklus penurunan suku bunga hingga awal musim panas dibandingkan dengan Maret di awal tahun ini.
Fokus utama minggu ini adalah notulen rapat Fed dari bulan lalu, yang dijadwalkan pada Rabu mendatang. Sementara beberapa pejabat Fed, termasuk Christopher Waller dan Raphael Bostic, juga akan berbicara pada minggu ini.
Baca juga: Rupiah Melemah Menanti Keputusan BI Rate |
Euro naik tipis
Di Eropa, nilai tukar euro terhadap dolar AS diperdagangkan naik 0,1 persen ke 1,0783, range yang ketat saat traders menunggu survei ECB mengenai tingkat upah yang dinegosiasikan serta rilis PMI flash untuk periode Februari.
Data upah ECB akan menjadi penting mengingat seberapa banyak pengambil kebijakan telah memperingatkan soal pertumbuhan upah yang tinggi, meskipun ini adalah indikator yang terkenal lamban.
"Masalahnya adalah seberapa besar, jika ada, upah yang dinegosiasikan melambat dari survei sebelumnya sekitar 4,7 persen secara tahunan (yoy)," kata analis di ING dalam sebuah catatan.
"Di sini, angka yang tinggi dapat meningkatkan ekspektasi rilis upah yang lebih besar pada akhir April juga akan berada di sisi yang tinggi dan akhirnya menghapus peluang (saat ini berada di level 36 persen) ECB akan menurunkan suku bunga pada April."
Sementara itu, nilai tukar pound sterling terhadap dolar AS diperdagangkan naik 0,2 persen ke 1,2622, dengan poundsterling terbantu oleh sedikit pelemahan dolar serta efek dari data retail sales Inggris tumbuh di tingkat tercepat dalam hampir tiga tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News