baca juga: Emas Antam Masih Menanjak, Harganya Naik Rp5 Ribu/Gram |
Dikutip dari Antara, Jumat, 10 Februari 2023, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, tergelincir USD12,20 atau 0,65 persen menjadi USD1.878,50 per ounce setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi USD1.902,30 dan terendah USD1.873,90.
Banyak pejabat Fed berbicara tentang kebijakan moneter minggu ini, dengan semuanya meningkatkan prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut. Sementara itu, Ketua The Fed Jerome Powell mencatat kemajuan baru-baru ini terhadap inflasi, dia memperingatkan pasar pekerjaan yang kuat dan inflasi yang kaku dapat mengundang lebih banyak kenaikan suku bunga.
Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan dalam pidatonya di Arkansas State University mengatakan The Fed harus bersiap untuk perjuangan yang lebih lama buat menurunkan inflasi, dan suku bunga harus tetap tinggi untuk beberapa waktu.
Prospek suku bunga AS yang lebih tinggi menjadi pertanda buruk bagi aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas, mengingat hal itu meningkatkan peluang kerugian untuk memegang aset tersebut.
Dolar AS melemah
Sementara itu, dolar AS melemah pada Kamis, 9 Februari 2023 setelah data menunjukkan kenaikan klaim pengangguran AS pekan lalu. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama turun 0,18 persen menjadi 103,2330, menahan kerugian emas lebih lanjut.Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS naik 13 ribu menjadi 196 ribu dalam pekan yang berakhir 4 Februari, sedikit mendukung emas.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 27,7 sen atau 1,24 persen, menjadi USD22,143 per ounce. Platinum untuk pengiriman April merosot USD23 atau 2,33 persen menjadi USD964,20 per ounce.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News