Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Harga Minyak Turun di Tengah Sinyal Pasokan yang Beragam

Husen Miftahudin • 29 Februari 2024 10:06
Houston: Harga minyak turun sedikit di perdagangan Asia pada Kamis, kala pasar mencerna isyarat yang berbeda tentang pasokan dari AS dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
 
Namun pergerakan besar terbatas, dengan traders tetap tenang menjelang data inflasi utama AS, yang secara luas diperkirakan akan mempengaruhi prospek suku bunga.
 
Ketidakpastian atas gencatan senjata Israel-Hamas juga merayap kembali ke pasar, usai Presiden AS Joe Biden mengatakan ia memperkirakan gencatan senjata Ramadan akan diumumkan minggu depan. Namun, para pemimpin Israel dan Palestina meragukan komentarnya.
 
Dikutip dari Investing.com, Kamis, 29 Februari 2024, minyak Brent untuk penyerahan April 2024 turun 0,3 persen menjadi USD83,46 per barel. Sementara minyak WTI turun 0,4 persen ke USD78,25 per barel.
 

Data PCE jadi fokus

 
Ketahanan dolar menekan pasar minyak minggu ini, tatkala sebagian besar fokus masih tertuju pada data Indeks harga PCE - yang merupakan pengukur inflasi pilihan Federal Reserve.
 
Hasil data ini akan dirilis pada hari Kamis dan kemungkinan akan mengulangi inflasi AS tetap tinggi di Januari.
 
Serangkaian pejabat Fed mengatakan minggu ini lebih banyak pekerjaan diperlukan untuk membawa inflasi sejalan dengan target tahunan 2,0 persen bank sentral, dan Fed tidak terburu-buru untuk mulai menurunkan suku bunga lebih awal.
 
Kekhawatiran akan suku bunga yang lebih tinggi telah menjadi pemberat utama minyak, mengingat kondisi ekonomi dan permintaan biasanya memburuk di lingkungan dengan suku bunga tinggi.
 
Baca juga: Dolar AS Sukses Rebut Kembali Keperkasaannya
 

Isyarat pasokan yang beragam

 
Pasar minyak juga mencerna sinyal yang agak beragam dari kondisi pasokan dalam beberapa bulan mendatang.
 
Laporan resmi data inventaris AS menunjukkan stok meningkat lebih dari yang diperkirakan dalam seminggu hingga 23 Februari, yang menurut analis ANZ mengindikasikan pasar mungkin tidak seketat yang diperkirakan.
 
Produksi AS juga tetap berada di rekor tertinggi, sebuah tren yang diharapkan pasar akan membantu menutup beberapa kesenjangan pasokan dari pemangkasan OPEC dan gangguan di Timur Tengah.
 
Namun ekspektasi pemangkasan OPEC yang diperpanjang, menyusul beberapa laporan media minggu ini, merupakan dukungan utama untuk harga minyak dalam beberapa sesi terakhir, dengan analis memperkirakan pasar yang lebih ketat tahun ini.
 
OPEC saat ini secara luas diperkirakan akan mempertahankan pembatasan produksi saat ini hingga akhir 2024.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan