Ilustrasi. Foto: AFP
Ilustrasi. Foto: AFP

Wall Street Berakhir Melemah di Tengah Data Pekerjaan

Antara • 03 September 2022 07:47
New York: Wall Street melemah pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB). Menghapus lonjakan awal setelah laporan penggajian AS Agustus menunjukkan perekrutan yang lebih kuat dari perkiraan. Namun demikian, kenaikan tingkat pengangguran menjadi 3,7 persen meredakan beberapa kekhawatiran Federal Reserve akan agresif dalam menaikkan suku bunga.
 
Mengutip Antara, Sabtu, 3 September 2022, Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 337,98 poin atau 1,07 persen menjadi 31.318,44. Sementara Indeks S&P 500 terpangkas 42,59 poin atau 1,07 persen menjadi 3.924,26. Lalu, Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 154,27 poin atau 1,31 persen menjadi 11.630,86.
 
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor jasa-jasa komunikasi dan real estat masing-masing jatuh 1,85 persen dan 1,68 persen, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor energi terangkat 1,81 persen, merupakan satu-satunya kelompok yang memperoleh keuntungan.
 
Baca juga: Bos Fed: Ekonomi AS Butuh Kebijakan Moneter Ketat 

Selama sepekan, indeks Dow melemah 3,0 persen, indeks S&P 500 merosot 3,3 persen dan Komposit Nasdaq jatuh 4,2 persen. Ketiga indeks utama membukukan kerugian mingguan ketiga berturut-turut.
 
Kenaikan awal sesi saham-saham AS terjadi setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan tingkat pengangguran yang sedikit lebih tinggi dari perkiraan untuk Agustus dalam laporan penggajian non-pertanian (non-farm payroll/NFP), meskipun mengutip lebih banyak pekerjaan baru untuk bulan tersebut daripada perkiraan para ekonom.
 
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat, 2 September 2022 juga menyatakan data penggajian non-pertanian Agustus meningkat 315 ribu menyusul revisi turun 526 ribu pada Juli, dan tingkat pengangguran naik menjadi 3,7 persen.
 
"Gambaran kasar angka penggajian adalah salah satu dari pertumbuhan pekerjaan yang secara bertahap melambat dari terik menjadi panas, masih terlalu cepat untuk The Fed," kata kepala ekonom di FHN Financial, Chris Low dalam sebuah catatan.
 
Dalam pidato minggu lalu di simposium bank-bank sentral Jackson Hole, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan beberapa pelunakan kondisi pasar tenaga kerja kemungkinan akan diperlukan untuk menurunkan inflasi menuju target Fed sebesar 2,0 persen.
 
Pasar saham masih berada di bawah tekanan kekhawatiran pengetatan kebijakan agresif The Fed yang telah mengirim saham lebih rendah setelah mencapai level tertinggi empat bulan pada pertengahan Agustus, dengan S&P 500 jatuh sekitar 7,0 persen sejak sehari sebelum pernyataan hawkish Ketua Fed Jerome Powell pekan lalu tentang kenaikan suku bunga.
 
Fokus pasar sekarang bergeser ke laporan harga konsumen Agustus yang akan dirilis pertengahan bulan, data utama terakhir yang tersedia sebelum pertemuan kebijakan Fed 20-21 September.
 
Adapun, pasar AS akan tutup pada Senin, 5 September 2022 karena libur Hari Buruh.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan