Kilang Minyak. Foto : AFP.
Kilang Minyak. Foto : AFP.

Harga Minyak Dunia Terkoreksi 0,02%

Antara • 01 April 2024 09:03
Texas: Harga minyak dunia terkoreksi pada pembukaan perdagangan hari ini. Minyak melemah setelah margin dari kapasitas penyulingan global semakin menipis di tengah tingginya tekanan ekonomi global.
 
Melansir Investing.com, harga minyak dunia acuan WTI melemah 0,02 persen ke level USD83,10 per barel pada pembukaan perdagangan Senin, 1 April 2024. Sementara itu harga minyak dunia acuan brent melemah 0,13 persen menjadi USD86,91 per barel.
 
baca juga: Harga Minyak Dunia Naik Tipis

Wood Mackenzie dalam laporannya baru-baru ini menuturkan lebih dari 20 persen total kapasitas penyulingan global berisiko ditutup karena margin penyulingan akan melemah seiring dengan melemahnya permintaan, sementara pajak karbon juga dapat membebani banyak penyulingan.
 
Secara keseluruhan, berdasarkan perkiraan margin kas bersih pada 2030, Wood Mackenzie telah mengidentifikasi 121 dari 465 lokasi penyulingan yang disaring mengalami risiko penutupan.

Jumlah ini mewakili total kapasitas penyulingan sebesar 20,2 juta barel per hari, atau 21,6 persen dari kapasitas global tahun lalu, berdasarkan analisis WoodMac dilansir dari Oil Price, Senin, 1 April 2024.
 
Konsultan energi tersebut melihat kilang penyulingan di Eropa dan Tiongkok berisiko lebih tinggi untuk tutup karena memburuknya perekonomian.
 
Kilang-kilang minyak di Eropa akan mengalami penurunan margin kas bersih mulai 2030 karena pencabutan tunjangan bebas emisi karbon.  Sementara permintaan bahan bakar transportasi di negara-negara maju diperkirakan akan mulai menurun mulai tahun depan.
 
Tiongkok akan mengalami puncak permintaan cairan pada 2027 dan mulai menurun karena maraknya elektrifikasi pada transportasi jalan.
 
Sementara itu, negara-negara non-OECD akan menikmati pertumbuhan permintaan yang berkelanjutan setelah 2030.
 
"Namun pabrik penyulingan mereka tidak akan kebal karena permintaan global akan bahan bakar transportasi turun,” tulis peneliti dan analis Wood Mackenzie.

Tambahan pasokan dari Nigeria

Eropa juga dapat mengalami penurunan volume perdagangan ekspor bahan bakar dengan Nigeria setelah dimulainya pembangunan Kilang Dangote, yang merupakan kilang terbesar di Afrika pada awal tahun ini.
 
Perdagangan tersebut, yang diperkirakan bernilai USD17 miliar setiap tahunnya, dapat terancam oleh melonjaknya produksi di kilang Dangote.
 
Kilang Dangote, dengan kapasitas pemrosesan 650 ribu barel per hari (bpd), diharapkan dapat memenuhi 100 persen  permintaan Nigeria untuk seluruh produk minyak olahan, dan juga akan memiliki surplus dari setiap produk untuk diekspor.
 
Sementara itu, perusahaan minyak baru-baru ini mengumumkan penutupan kilang minyak di Eropa yang akan diubah menjadi fasilitas pembuatan biofuel. Yang terbaru antara lain kilang Eni di Livorno, Italia, dan kilang minyak Shell di lokasi Wesseling di Jerman yang akan diubah menjadi unit produksi minyak dasar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan