Melansir Investing.com, Jumat, 17 Mei 2024, Indeks Dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, diperdagangkan 0,1 persen lebih tinggi pada 104,285, setelah jatuh ke level terendah lima minggu di bawah 104 semalam.
Dolar melemah setelah data inflasi AS terbaru yang meningkatkan ekspektasi Federal Reserve akan melakukan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini, kemungkinan dimulai pada September.
Indeks harga konsumen yang dirilis Rabu waktu setempat, naik 0,3 persen untuk periode April, di bawah kenaikan 0,4 persen yang diharapkan, yang melegakan pasar setelah harga konsumen yang tinggi pada kuartal pertama telah menyebabkan penurunan tajam pada spekulasi penurunan suku bunga dan bahkan memicu kekhawatiran akan adanya kenaikan tambahan.
Data tersebut juga mengakibatkan imbal hasil Treasury AS merosot ke level terendah selama enam minggu, karena para pedagang menilai kembali kemungkinan arah kebijakan moneter Fed.
"Pasar telah memberikan bobot yang lebih besar pada berita menggembirakan yang datang dari angka inflasi selama dua hari, yang telah menyebabkan dolar hampir seluruhnya menghapus kenaikan setelah kekecewaan CPI pada pertengahan April," kata analis di ING, dalam sebuah catatan.
Ada sejumlah pembicara Fed yang akan memberikan pendapatnya di akhir sesi, namun sepertinya investor akan membutuhkan bukti konkret jika ekspektasi penurunan suku bunga akan diubah secara drastis dari sekarang.
Baca juga: Rupiah Tekuk Dolar AS di Level Rp15.923/USD |
Euro tergelincir
Di Eropa, EUR/USD diperdagangkan 0,1 persen lebih rendah ke 1,0867, dengan euro sedikit melemah pada Kamis waktu setempat setelah sebelumnya naik ke level tertinggi sejak 21 Maret.
ECB secara luas diperkirakan akan mulai memangkas suku bunga dari rekor tertinggi di Juni, dan pasar sekarang melihat hingga tiga kali penurunan suku bunga tahun ini, atau dua kali setelah bulan Juni, kemungkinan besar di September dan Desember.
"Level 1,0900 seharusnya tidak menjadi resistance yang sangat kuat jika data AS misalnya, klaim pengangguran hari ini menambah tekanan pada dolar. Namun, pergerakan ke level acuan 1,1000 tampaknya terlalu dini mengingat gambaran inflasi yang masih lengket di AS," kata ING.
GBP/USD GBP/USD turun 0,1 persen menjadi 1,2675, dengan sterling menyerahkan kembali beberapa kenaikan sesi sebelumnya ketika naik di atas 1,27 untuk pertama kalinya sejak 10 April.
Bank of England juga diperkirakan akan memangkas suku bunga dari level tertinggi 16 tahun pada musim panas ini, namun pertumbuhan PDB yang lebih kuat dari yang diharapkan baru-baru ini dapat menunda hal ini sampai setelah ECB bergerak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News