baca juga: Emas Dunia Bergerak Sideways |
Melansir Investing, emas dunia acuan XAU/UD, Kamis, 25 Juli 2024, naik 0,05 persen ke level USD2.399 per ons. Emas dunia sudah naik sebesar 23,36 persen dalam setahun.
Agrodana Futures dalam risetnya memaparkan investor merespons Indeks Manufaktur dari Richmond Fed dirilis lebih lemah dari perkiraan, penjualan rumah yang ada (existing home sales) juga lebih lemah dari perkiraan.
Hal ini membuat imbal hasil Treasury AS sempat turun meski pada akhirnya rebound jelang penutupan. Namun secara umum hal ini menunjukkan potensi kenaikan yang mulai melemah pada imbal hasil Treasury tenor 10-tahun.
Di sisi lain, Reuters melakukan jajak pendapat terhadap 100 ekonom. Hasilnya menunjukkan 70 dari 100 ekonom memperkirakan pemangkasan suku bunga 25 bps di September, dengan ekspektasi pemangkasan lebih jauh di 2024.
Secara detail, survey Reuters menunjukkan 70 dari 100 ekonom mengantisipasi pemangkasan suku bunga Fed 25 bps di September dan Desember, naik dari survey sebelumnya di Juni yang menunjukkan 58 dari 116 ekonom.
Fokus pelaku pasar
Pasar kembali akan terfokus pada data PMI dari masing-masing Kawasan yang akan dirilis hari ini. Inggris, zona Euro dan AS akan merilis masing-masing PMI services dan manufacture. Data ini akan menunjukkan aktivitas manufaktur dan juga sektor jasa dari masing-masing negara tersebut.Manufaktur zona Euro dan Inggris diperkirakan menguat tipis, sementara manufaktur AS diperkirakan stabil, dengan Inggris dan AS diperkirakan tetap di zona ekspansi (di atas 50), sementara zona Euro masih di zona kontraksi (di bawah 50).
"Emas diperkirakan akan sensitif pada data AS tersebut sehingga potensi pergerakan hari ini akan lebih volatil dibanding dua hari pertama di minggu ini yang relatif sepi data. Meski demikian, data tersebut tidak menjadi pemicu utama minggu ini bagi emas di mana pasar masih menunggu inflasi PCE dari AS di hari Jumat," jelas Agrodana Futures.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News