"Kami yakin ada kapasitas untuk langkah lebih lanjut yang bisa diambil. Pada akhirnya terserah pada negara-negara OPEC untuk menentukan langkah-langkah tambahan apa yang diperlukan," kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, dilansir dari The Business Times, Minggu, 17 Juli 2022.
Biden telah mengintensifkan upaya untuk melobi kartel produksi agar lebih banyak produksi dalam upaya menjinakkan kenaikan harga energi. Dia melakukan kunjungan pertamanya ke Timur Tengah minggu ini, termasuk singgah di Arab Saudi.
Baca: Gubernur BI Ajak Delegasi Pakai Batik di Pertemuan FMCBG G20 Bali |
Kerajaan dan UEA adalah satu-satunya anggota OPEC dengan volume produksi yang tidak terpakai yang signifikan. Mereka saat ini memiliki penyangga sekitar tiga juta barel per hari, menurut data resmi dari negara-negara tersebut.
Awal bulan ini, Arab Saudi menawarkan apa yang secara luas ditafsirkan sebagai isyarat rekonsiliasi terhadap Washington dengan mengarahkan aliansi OPEC+ untuk mempercepat peningkatan produksinya pada Juli dan Agustus.
Namun dengan peningkatan tersebut, Riyadh hanya mengirimkan sekitar seperlima dari jumlah yang seharusnya disediakan, memicu kekhawatiran Kerajaan mungkin memiliki kapasitas produksi cadangan yang terbatas. Itu membuat produksi 10,45 juta barel per hari, atau sekitar 210 ribu di bawah targetnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News