Laporan itu muncul ketika para pemimpin global berkumpul di resor Mesir Sharm el-Sheikh untuk COP27, Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2022, yang bakal berlangsung hingga 18 November.
WTO menilai adanya pandangan bahwa perdagangan hanya sumber emisi gas rumah kaca adalah pemikiran yang menyesatkan. Hal itu dengan alasan perdagangan dapat memungkinkan penyebaran inovasi dan teknologi hijau.
"Perdagangan adalah kekuatan untuk kebaikan iklim, dan bagian dari solusi untuk mencapai transisi rendah karbon, tangguh, dan adil," kata Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala, dilansir dari The Business Times, Kamis, 10 November 2022.
Baca: Emisi Karbon per Kapita Indonesia Lebih Rendah dari Negara Maju |
"WTO memperkirakan bahwa pengurangan tarif dan langkah-langkah non-tarif pada barang-barang lingkungan terkait energi dapat meningkatkan total ekspor produk-produk ini sebesar lima persen pada 2030 dan, pada saat yang sama, mengarah pada pengurangan bersih emisi karbon," tambahnya.
Adapun peningkatan yang dihasilkan dalam efisiensi energi dan peningkatan penggunaan energi terbarukan dapat mengurangi emisi karbon bersih sebesar 0,6 persen. Meskipun tarif barang-barang lingkungan, rata-rata, lebih rendah daripada barang-barang lain, mereka tetap relatif tinggi di negara-negara berpenghasilan rendah.
"Sementara perdagangan itu sendiri menghasilkan emisi dari produksi dan transportasi, kebijakan perdagangan dan perdagangan dapat mempercepat penyebaran teknologi mutakhir dan praktik terbaik, serta meningkatkan insentif untuk inovasi lebih lanjut sambil menciptakan lapangan kerja di masa depan," kata Okonjo-Iweala.
Dia mengatakan perdagangan telah memainkan peran penting dalam respons iklim global, mengutip bagaimana biaya panel surya telah anjlok selama tiga dekade terakhir. "Sekitar 40 persen dari penurunan biaya telah dikaitkan dengan skala ekonomi yang dimungkinkan, sebagian, oleh perdagangan internasional dan rantai nilai," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News