Melansir Investing.com, harga minyak mentah WTI berjangka acuan Maret 2024 melemah 0,15 persen ke level USD74,65 per barel. Harga minyak mentah Brent berjangka acuan Maret 2024 naik 0,14 persen ke level USD79,98 per barel.
baca juga: Harga Minyak Dunia Bergerak di Level USD78/Barel |
Salah satu pendorong melemahnya harga minyak adalah pertumbuhan ekonomi Tiongkok, sebagai konsumen energi terbesar dunia, kemungkinan akan melambat menjadi 4,6 persen pada 2024, dan terus menurun menjadi 4,5 persen pada 2025.
Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini kesulitan untuk bangkit kembali pascapandemi karena terbebani oleh krisis properti yang berkepanjangan, lemahnya kepercayaan konsumen dan dunia usaha, meningkatnya utang pemerintah daerah, dan lemahnya pertumbuhan global.
Selain itu, ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan perekonomian AS akan tumbuh sebesar dua persen dalam tiga bulan terakhir 2023. Angka ini akan menandai penurunan substansial dari pertumbuhan sebesar 4,9 persen yang terlihat pada kuartal sebelumnya.
Secara keseluruhan, melemahnya permintaan dan melambatnya pertumbuhan ekonomi telah membuat harga minyak tidak melonjak karena perkembangan geopolitik.
Ketegangan dunia
Harga minyak dunia berpeluang naik dengan intensifikasi perang Israel di Gaza, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, perkembangan baru di medan perang Rusia-Ukraina, dan berlanjutnya serangan terhadap pelayaran di Laut Merah.Minggu ini terjadi beberapa pertempuran paling sengit di Gaza sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, dengan Israel menargetkan dua rumah sakit dan maju ke distrik pesisir di Gaza selatan.
Ketegangan yang memberikan tekanan pada harga minyak adalah momentum baru dalam konflik Rusia-Ukraina, dan serangan pesawat tak berawak terhadap terminal ekspor bahan bakar Rusia yang dijalankan oleh Novatek Rusia di Laut Baltik menyebabkan kebakaran yang menyebabkan penghentian operasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News