baca juga: Harga Minyak Dunia Tertekan Potensi Sanksi AS ke Iran |
Melansir Investing, Jumat, 19 April 2024, harga minyak dunia acuan Brent untuk kontrak Juni 2024 melemah 0,03 persen ke level USD86,93 par barel. Kemudian minyak dunia acuan WTI melemah 0,13 persen dengan berada pada level USD82,61 per barel.
Survei manufaktur The Fed Philadelphia menunjukkan hasil yang jauh lebih tinggi dari perkiraan para ekonom. Nilai tersebut melonjak menjadi 15,5 pada April, jauh di atas perkiraan konsensus para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones sebesar 2,5.
Data positif AS akan membuat beberapa ekonom memperkirakan Federal Reserve AS akan menunda pemotongan suku bunga hingga September. Suku bunga tinggi akan membuat harga minyak dunia menjadi mahal bagi importir minyak.
Selain itu, ketidakpastian mengenai penurunan suku bunga The Fed semakin membesar. Peluang pasar untuk tidak adanya pemotongan tahun ini adalah sekitar 11 persen. Namun kemungkinan tersebut menjadi perhatian dengan tingginya inflasi.
Ekonom Bank of America (BofA) mengatakan ada risiko nyata The Fed tidak akan melakukan pemangkasan suku bunga paling cepat hingga Maret 2025 meskipun untuk saat ini mereka masih menggunakan perkiraan Desember untuk satu-satunya pemangkasan suku bunga pada tahun ini. Pelaku pasar pada awal 2024 telah memperkirakan setidaknya enam kuartal persentase pengurangan.
Sanksi kepada Iran
AS juga mengumumkan sanksi terhadap Iran, anggota OPEC lainnya, yang menargetkan produksi drone di negara tersebut setelah serangan pesawat tak berawak ke Israel akhir pekan lalu.Namun sanksi tambahan menghindari industri minyak Iran. Iran adalah produsen minyak terbesar ketiga di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Analis di penasihat energi Ritterbusch and Associates mengatakan sanksi terhadap Venezuela dan Iran sudah sebagian besar diabaikan oleh pasar.
Investor sebagian besar telah melepaskan premi risiko geopolitik pada harga minyak dalam tiga sesi terakhir di tengah persepsi setiap pembalasan Israel terhadap serangan Iran pada 13 April akan dimoderasi oleh tekanan internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News