Kilang Minyak. Foto : AFP.
Kilang Minyak. Foto : AFP.

Harga Minyak Dunia Tertekan Potensi Sanksi AS ke Iran

Arif Wicaksono • 17 April 2024 08:50
Houston: Harga minyak turun sedikit setelah hambatan ekonomi menekan sentimen investor, membatasi keuntungan dari ketegangan geopolitik dengan fokus pada Israel dan respons yang tertunda terhadap serangan Iran terhadap wilayah Israel pada akhir pekan.
 
baca juga: Mulai Was-was, Pemerintah Siapkan 'Kuda-kuda' Hadapi dampak Konflik Timteng

Melansir Investing.com, harga minyak dunia WTI terkoreksi sebesar 0,13 persen ke level USD85,25 per barel pada pembukaan perdagangan Rabu, 17 April 2024. Kemudian minyak dunia acuan brent naik 0,11 persen dengan berada pada level USD90,08 per barel.
 
Minyak dunia acuan Brent pernah mencapai USD92,18 pada akhir pekan lalu yang menjadi level tertinggi sejak Oktober di tengah kekhawatiran Iran akan menanggapi serangan Israel pada tanggal 1 April di kompleks kedutaan besarnya di Damaskus.
 
Namun harga minyak melemah setelah serangan balik Iran terhadap Israel pada akhir pekan terbukti tidak terlalu merusak dibandingkan perkiraan.

“Sejauh ini, pasar tampak optimis terhadap meningkatnya ketegangan, dan optimis bahwa respons Israel akan terkendali, dan perang habis-habisan akan dihindari,” kata Kepala Strategi Pasar di Perusahaan Jasa Keuangan Global Ebury Matthew Ryan dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 17 April 2024.

AS siap berikan sanksi baru ke Iran

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan AS bermaksud menjatuhkan sanksi baru kepada Iran dalam beberapa hari mendatang karena serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel, dan tindakan ini dapat mengurangi kapasitas Iran untuk mengekspor minyak.
 
Kabinet perang Israel akan bertemu untuk ketiga kalinya untuk memutuskan tanggapan terhadap serangan Iran, di tengah tekanan internasional untuk menghindari eskalasi konflik di Timur Tengah.
 
Namun, pertemuan ketiga ini kini telah ditunda hingga Rabu, 17 April 2024, karena sekutu Barat mempertimbangkan sanksi baru yang cepat terhadap Teheran untuk membantu mencegah Israel melakukan eskalasi besar-besaran.
 
“Perkembangan lebih lanjut mengenai pembalasan dapat meningkatkan premi risiko minyak, terutama mengingat posisi Iran sebagai produsen terbesar ketiga OPEC,” kata Analis Pasar Keuangan Senior di City Index Fiona Cincotta.
 
Iran memproduksi lebih dari 3 juta barel minyak mentah per hari sebagai produsen utama dalam Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak.
 
Sementara itu menurut sumber pasar yang mengutip angka dari American Petroleum Institute persediaan minyak mentah AS naik sebesar 4,1 juta barel pada minggu lalu sementara stok bensin dan sulingan masing-masing turun sebesar 2,5 juta dan 427.000 barel.
 
Angka ini diatas bila dibandingkan dengan ekspektasi bahwa persediaan minyak mentah AS meningkat sekitar 1,4 juta barel menurut reuters.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan