Ilustrasi. Foto: AFP/Spencer Platt.
Ilustrasi. Foto: AFP/Spencer Platt.

Nasdaq Ambruk, Dow Jones Raup Cuan

Husen Miftahudin • 22 Februari 2024 08:23
New York: Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir beragam pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) merilis risalah pertemuannya pada 31 Januari.
 
Mengutip Xinhua, Kamis, 22 Februari 2024, Dow Jones Industrial Average naik 48,44 poin atau 0,13 persen menjadi 38.612,24. S&P 500 juga bertambah sebanyak 6,29 poin atau 0,13 persen menjadi 4.981,8. Sedangkan indeks Komposit Nasdaq justru kehilangan 49,91 poin atau 0,32 persen menjadi 15.580,87.
 
Adapun sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan energi dan utilitas memimpin kenaikan dengan masing-masing naik 1,86 persen dan 1,36 persen. Sementara itu, sektor teknologi melawan tren dengan turun 0,76 persen.
 
Menurut risalah pertemuan terbaru Federal Reserve yang dirilis Rabu waktu setempat, para pejabat memberi isyarat mereka tidak terburu-buru menurunkan suku bunga. Mereka juga menyampaikan gabungan optimisme dan kehati-hatian terhadap inflasi.
 
"Dalam pembahasan prospek kebijakan, para peserta menilai suku bunga kebijakan kemungkinan berada pada puncaknya untuk siklus pengetatan ini," demikian isi risalah tersebut.
 
"Peserta secara umum menyatakan mereka tidak memperkirakan akan tepat untuk mengurangi kisaran target suku bunga dana federal sampai mereka mendapatkan keyakinan yang lebih besar inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju dua persen," sambung risalah itu.
 
Baca juga: Ekspektasi Suku Bunga The Fed Dorong IHSG Tersungkur
 

Kenaikan harga bikin pusing The Fed

 
Presiden Fed Richmond Tom Barkin mengatakan laporan harga konsumen dan grosir yang baru membuat segalanya menjadi lebih sulit.
 
"Anda khawatir ketika siklus deflasi harga barang berakhir, Anda akan mendapatkan tempat tinggal dan layanan yang lebih tinggi dari yang Anda inginkan," sebut dia.
 
Setelah risalah tersebut dirilis, para pedagang obligasi berjangka suku bunga jangka pendek AS tetap bertaruh The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya paling cepat pada Juni.
 
Di sisi lain investor menunggu laporan penting dari pemimpin kecerdasan buatan (AI) Nvidia, yang akan dirilis setelah pasar tutup. Saham Nvidia telah melonjak hampir 40 persen tahun ini, menjadikannya yang berkinerja terbaik di S&P 500 setelah melonjak hampir 240 persen pada 2023.
 
"Hal ini didorong oleh kegembiraan dan antusiasme seputar AI dan tentu saja AI yang paling disayangi adalah Nvidia," kata Jason Ware, kepala investasi di Albion Financial Group di Salt Lake City, Utah.
 
"Pasar memandang Nvidia dengan sedikit kecemasan, mungkin, mengingat kita memiliki pasar yang berjalan dengan sangat baik dan mungkin untuk mempertahankannya dalam jangka pendek kita perlu melihat laporan yang baik dari pemimpin di bidang ini dan itu pemimpinnya adalah Nvidia," imbuh Ware.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan