Baik euro dan yen Jepang melonjak sebagai respons, dengan Bank Sentral Eropa (ECB) bersiap untuk mengumumkan keputusan kebijakannya pada Kamis dan Bank of Japan akan mengumumkannya minggu depan.
Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Rabu pengetatan kebijakan moneter yang bersejarah kemungkinan besar akan berakhir, dengan diskusi tentang pemotongan biaya pinjaman yang akan mulai terlihat.
Para pembuat kebijakan hampir sepakat dalam proyeksi mereka biaya pinjaman akan turun pada 2024.
"Ini adalah perkembangan besar bagi pasar saat kita memasuki tahun baru dan memberikan kejelasan yang sangat dibutuhkan. Dan kejelasan dalam hal ini berarti keberanian mengambil risiko," kata Analis pasar senior City Index, Matt Simpson, dilansir Channel News Asia, Kamis, 14 Desember 2023.
Baca juga: Wall Street Ditutup Positif, Dow Jones Sentuh Level Tertinggi |
Membayangi data ekonomi
Berita dari pertemuan FOMC kemungkinan akan membayangi data ekonomi yang akan datang sebelum data pengeluaran konsumen pribadi dipublikasikan minggu depan,"Sehingga menyisakan ruang untuk potensi penurunan lebih lanjut untuk dolar AS," ucap dia.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang, terakhir berada di 102,87 setelah turun serendah 102,77 semalam.
Pasar saat ini memperkirakan sekitar 75 persen kemungkinan penurunan suku bunga di Maret, menurut alat CME FedWatch, dibandingkan dengan 54 persen seminggu sebelumnya.
Sementara rilis ekonomi baru-baru ini telah memperkuat ekspektasi The Fed dapat mencapai pendaratan lunak untuk ekonomi AS, Powell tetap membuka opsi untuk bertindak lagi jika diperlukan, mencatat ekonomi telah mengejutkan para peramal.
Fokus pasar saat ini bergeser ke parade keputusan bank sentral, termasuk ECB dan Bank of England (BoE), Norges Bank dan Swiss National Bank.
Dengan ECB yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga, akan ada lebih banyak fokus pada perkiraan PDB dan inflasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News