| baca juga: Pejabat AS Khawatir Hadapi Penyalahgunaan Kecerdasan Buatan Tiongkok |
"Tahun ini, setiap orang yang datang ke sini akan mendapatkan pelatihan teknik yang cepat agar mereka siap menghadapi AI masa depan," kata Mary Erdoes, yang menjalankan unit manajemen aset dan kekayaan JP Morgan, dilansir Business Times, Selasa, 21 Mei 2024.
Erdoes mengatakan AI membantu dalam dua bidang di divisinya: penghematan waktu dan pertumbuhan pendapatan. Bisnis ini bisa mengurangi waktu yang dihabiskan untuk sia-sia serta memungkinkan para bankir mendapatkan informasi tertentu tentang investasi potensial saat nasabah sedang menelepon.
Ini juga menghilangkan pekerjaan yang tidak menyenangkan dengan menghilangkan tugas-tugas yang berulang dan hafalan."Hal ini telah menghemat dua hingga empat jam kerja para analis," menurut Erdoes. JPMorgan melihat teknologi baru ini bernilai antara USD1 miliar dan USD1,5 miliar.
Berdampak besar ke perusahaan
AI akan memiliki dampak yang besar bagi 60 ribu pengembang perusahaan dan 80 ribu karyawan operasional atau hampir separuh jumlah karyawan perusahaan. Dimon mengatakan AI akan mengubah setiap pekerjaan."Kita tidak perlu lagi memperdebatkan pentingnya hal itu, ini penting," kata Dimon.
Pada April, dia mengatakan AI mungkin merupakan masalah terbesar yang dihadapi banknya dan menyamakan dampaknya dengan Internet, listrik, dan komputasi.
Chief Financial Officer JP Morgan Jeremy Barnum mengatakan belanja teknologi akan mencapai sekitar USD17 miliar untuk tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id