“Kerja sama ini tidak hanya besar dari sisi nominal seperti investasi BP (perusahaan migas Inggris) senilai USD7,1 miliar, tetapi juga menunjukkan pengakuan terhadap upaya transisi energi Indonesia seperti dalam pengembangan carbon storage dan LNG,” kata Anindya, dikutip dari Antara, Kamis, 12 Desember 2024.
Pernyataan Anindya itu diutarakan saat menghadiri acara Peringatan 75 Tahun Kerja Sama Kerajaan Inggris-Indonesia, di Hutan Plataran, Senayan, Jakarta, Rabu, 11 Desember 2024 malam.
Jalan masuk ke Eropa
Anindya menambahkan, kerja sama dengan Inggris akan menjadi jalan masuk bagi Indonesia ke Eropa. Sebagaimana diketahui, negosiasi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif IndonesiaUni Eropa (IEU-CEPA) masih terus diupayakan.Begitu pun sebaliknya, kerja sama yang apik dengan Indonesia dipandang Anindya akan membuka jalan bagi Inggris dan negara-negara Eropa lainnya menuju ASEAN. Maka dari itu, menurut dia, kerja sama bilateral ini dinilai sebagai suatu hubungan simbiosis mutualisme.
Anindya menegaskan pentingnya tiga pilar kerja sama antara Indonesia dan Inggris. Ketiganya adalah relasi antar-pemerintah, kemitraan bisnis, dan hubungan antar-masyarakat. Dalam bidang pendidikan, Inggris menjadi destinasi utama penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
“Inggris berperan besar mendukung pengembangan sumber daya manusia Indonesia, baik melalui pendidikan maupun kolaborasi people-to-people. Ini adalah kemitraan yang seimbang antara timur dan barat yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia,” kata dia.
Baca: Kemitraan Strategis Baru, Bukti Kekuatan Hubungan Indonesia-Inggris |
Dengan fokus pada green energy, transportasi hijau, dan sinergitas lintas sektor, Anindya optimistis kerja sama Indonesia-Inggris akan terus melahirkan dampak positif di masa depan.
“Ini bukan sekadar kunjungan kenegaraan, tetapi memiliki tindak lanjut nyata di sektor investasi dan perdagangan. Inggris sangat terkenal dengan kemampuan pendanaan. London Stock Exchange adalah hub di Eropa. Dan saya pikir Inggris juga cukup berkembang dalam hal energi terbarukan, terutama dengan angin, hidro, dan tenaga turya," jelasnya.
Lebih lanjut, Anindya menyebutkan bahwa Uni Eropa dan ASEAN merupakan dua blok ekonomi regional besar. Maka dari itu, kerja sama negara-negara di antara dua blok ini dinilai sebagai hal yang sangat baik.
"Jika kita lihat ke Uni Eropa, itu adalah ekonomi USD7 triliun. Sama juga dengan ASEAN, ASEAN adalah ekonomi USD 4 triliun. Dan Indonesia adalah USD 1,3 triliun," kata Anindya.
Selain kerja sama bisnis dan pemerintahan, Anindya juga menyebut hubungan yang dijalin dengan Inggris juga mencakup pendidikan dan olahraga.
Anindya Terima Penghargaan “Prosperity”
Dalam acara Peringatan 75 Tahun Kerja Sama Kerajaan Inggris-Indonesia, Anindya yang juga CEO Bakrie & Brothers (BNBR), menerima penghargaan khusus dari Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste, Yang Mulia Dominic Jermey CVO, OBE, atas kontribusi dia dalam hubungan Kerajaan Inggris dan Republik Indonesia.Hal ini dipertegas dengan atribusi dari Duta Besar Yang Mulia Dominic Jermey CVO, OBE dengan menyebut Anindya Bakrie sebagai "Friend of The United Kingdom with special award in recognition of his exceptional contribution to the UK-Indonesia relationship".
Anindya menerima penghargaan untuk kategori “Prosperity” (Kesejahteraan). Kesejahteraan yang dimaksud adalah membangun hubungan yang lebih baik antara bisnis kedua negara dan meningkatkan arus perdagangan dan investasi, hingga memperjuangkan tata kelola yang baik dan reformasi regulasi.
"Kami diberi suatu award (penghargaan), karena memang selama lima tahun banyak aktif dengan Inggris, baik dari sisi usaha di bisnis renewable energy maupun juga electric vehicle," kata Anindya.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan kepada mereka yang telah memperjuangkan masa depan yang lebih sejahtera bagi Inggris dan Indonesia.
Bukan hanya dari sisi bisnis, Anindya mengungkapkan kerja sama yang dijalin dengan Inggris juga merambah bidang olahraga dan pendidikan. Dia mengambil contoh pemain andalan Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan, yang kini meniti karier di klub asal Inggris, Oxford United.
"Dan yang ketiga tentunya kami juga aktif dari sisi filantrofi, terutama edukasi. Jadi ya, terima kasih telah diberikan kepercayaan dan kehormatan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News