Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan PM Kerr Starmer di kantor Perdana Menteri Inggris. Foto: BBC
Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan PM Kerr Starmer di kantor Perdana Menteri Inggris. Foto: BBC

Kemitraan Strategis Baru, Bukti Kekuatan Hubungan Indonesia-Inggris

Fajar Nugraha • 22 November 2024 09:01
London: Perdana Menteri Inggris Keir Starmer bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Kantor Perdana Menteri, Downing Street. Dalam pertemuan tersebut, Perdana Menteri menyampaikan bahwa Inggris dan Indonesia memiliki hubungan yang kuat.
 
Dalam pernyataannya PM Inggris ingin meningkatkan hubungan ini ke tingkat yang lebih tinggi melalui kemitraan strategis baru yang diumumkan Kamis 21 November 2024.
 
“Kedua pemimpin sepakat bahwa kemitraan ini akan memberikan masa depan yang lebih sejahtera, aman, dan berkelanjutan bagi masyarakat Inggris dan Indonesia melalui peningkatan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi, iklim, serta pertahanan,” sebut pernyataan Kantor Perdana Menteri Inggris.

Para pemimpin juga membahas peluang yang tercipta melalui kolaborasi di bidang pendidikan, dan menyambut baik pendirian universitas-universitas Inggris pertama di Indonesia pada tahun ini.
 
“Mereka berharap dapat terus membangun kolaborasi ini dalam beberapa tahun mendatang,” ujar pernyataan itu.
 
Sementara Presiden Prabowo Subianto mengatakan, secara umum menurut Presiden, Inggris sangat terkesan, sangat juga ingin mencari cara dan bentuk untuk membantu Indonesia. Presiden juga berjumpa dengan pemimpin-pemimpin perusahaan-perusahaan besar di sini. Ada sekitar 19 tokoh pemimpin-pemimpin dari beberapa besar termasuk dengan pimpinan dari BP, total mereka sudah berkomitmen investasi USD8,5 miliar.
 
Presiden juga menilai rangkaian kunjungannya ini berhasil meraih komitmen investasi.
 
“Agak melibihi (target). Jadi saya pulang bawa komitmen total USD18,5 miliar. Jadi saya kira ini cukup bagus menunjukkan kepercayaan global terhadap ekonomi Indonesia,” ucap Presiden.
 
“Jadi kita, ya tentunya kita harus lebih hati-hati, kita butuhnya pemerintah yang bersih. Mereka sangat menghargai itikat kita,” imbuh Presiden. 
 
Presiden pun akan melanjutkan perjalan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada 23 November. Menurut Presiden, sebagai dua negara sahabat yang sangat dekat pasti banyak hal yang akan dibahas. (Antariska)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan