baca juga: Harga Emas Dunia Kembali Berkilau |
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange anjlok USD21,60 atau 1,3 persen menjadi USD1.634,20 per ounce, setelah diperdagangkan di kisaran terendah sesi di USD1.634,90 dan tertinggi di USD1.659,80
Dolar terapresiasi secara nyata pada perdagangan kemarin di tengah momentum kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, terangkat 0,76 persen menjadi 112,9820.
Dolar menguat menyusul serangkaian komentar hawkish dari pejabat Fed. Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan The Fed dapat mendorong suku bunga acuannya di atas 4,75 persen jika inflasi yang mendasarinya tidak mereda.
Komentarnya datang hanya beberapa hari setelah data menunjukkan inflasi AS tetap keras di dekat level tertinggi 40 tahun meskipun terjadi serangkaian kenaikan suku bunga tajam tahun ini. Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic juga menekankan perlunya mengendalikan inflasi, mengutip tekanan pada pasar tenaga kerja dari kenaikan suku bunga dan harga.
Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun naik 13 basis poin menjadi sekitar 4,13 persen pada Rabu, 19 Oktober 2022, sementara imbal hasil pada surat utang pemerintah AS 2-tahun yang sensitif terhadap kebijakan suku bunga naik menjadi 4,55 persen. Imbal hasil obligasi pemerintah AS yang meningkat adalah bullish bagi dolar, sedangkan imbal hasil yang turun adalah bearish bagi dolar.
Emas berada di bawah tekanan tambahan karena Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Rabu, 19 Oktober 2022, konstruksi rumah AS turun 1,6 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 1,56 juta unit pada September, 7,4 persen di atas tingkat satu tahun lalu, tetapi lebih rendah dari revisi 1,72 juta pada Agustus.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 24,1 sen atau 1,3 persen menjadi USD18,359 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun USD26,20 atau 2,89 persen menjadi USD881,10 per ounce.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News