Ilustrasi kenaikan energi. Foto: AFP.
Ilustrasi kenaikan energi. Foto: AFP.

Ekonomi Global Hadapi Tantangan Kenaikan Energi

Arif Wicaksono • 29 Desember 2022 19:53
Jakarta: Perekonomian global menghadapi tantangan baru seperti kenaikan energi yang sebagian besar  disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina. Hal ini bisa menggerus daya beli konsumen.
 
baca juga: Permintaan Gas Global Diperkirakan Turun 65 Miliar Meter Kubik Sepanjang 2022

Presiden ICAEW Julia Penny menuturkan di saat aktivitas ekonomi meningkat dengan banyaknya bisnis yang menyesuaikan diri dengan cara kerja baru biaya energi yang melonjak, inflasi yang tinggi dan kepercayaan konsumen yang lemah diprediksi akan mengarah pada resesi global.
 
"Lembaga dan anggota kami akan berada di garis depan saat kami berupaya membantu jalannya bisnis dan ekonomi melalui masa-masa sulit ini, sama seperti yang kami lakukan selama pandemi,” ungkap Julia Penny dikutip dari keteranganya, Kamis, 29 Desember 2022.
 
Dia mengatakan inflasi hanya akan turun kembali secara perlahan dengan harga-harga yang masih relatif lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya.

"Dengan begitu, jika melihat lanskap ekonomi, pemulihan kebijakan moneter diperkirakan tidak akan kembali dengan cepat sebelum tahun 2024, lantaran bank-bank sentral mencoba menghindari pemicu inflasi dan berupaya untuk berkompromi dengan target yang ditetapkan dalam jangka panjang," jelas dia.
 
Kepala Layanan Makro India & Asia Tenggara di Oxford Economics Priyanka Kishore memaparkan kenaikan harga komoditas dan tarif kargo telah berhasil dikendalikan, seiring penurunan secara drastis terkait permintaan konsumen.
 
"Meskipun ada indikasi yang jelas bahwa resesi akan terjadi, namun khusus kawasan Asia, termasuk Indonesia, diperkirakan akan tetap kuat di tengah-tengah prospek yang kurang baik," kata Priyanka Kishore.
 
Rintangan rantai pasok yang disebabkan oleh pandemi dan konflik politik telah menyebabkan kenaikan drastis dalam tarif kargo dan harga komoditas. Namun, harga-harga ini telah menurun signifikan menyusul penurunan secara besar permintaan konsumen.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan