baca juga: Harga Minyak Dunia Acuan WTI dan Brent Kompak Menguat |
Melansir Investing.com, harga minyak mentah WTI berjangka untuk Mei 2024 naik 0,08 persen ke level USD86,88 per barel pada pembukaan perdagangan Jumat, 5 April 2024. Kemudian minyak mentah acuan Brent kontrak Juni 2024 naik 0,05 persen menjadi USD91,11 per barel.
The Jerusalem Post melaporkan kedutaan besar Israel telah disiagakan setelah Iran bersumpah akan membalas serangan rudal terhadap konsulatnya di Damaskus awal pekan ini.
Menurut Times of Israel, pasukan Pertahanan Israel telah membatalkan cuti pulang bagi pasukan tempur di tengah meningkatnya konfrontasi dengan Teheran.
Presiden AS Joe Biden memperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa serangan terhadap pekerja bantuan dan situasi kemanusiaan di Gaza tidak dapat diterima.
Joe Biden mengatakan kepada Netanyahu kebijakan AS mengenai perang di Gaza akan ditentukan oleh langkah-langkah yang diambil Israel untuk mengatasi penderitaan kemanusiaan.
Peringatan itu tersebut muncul setelah serangan Israel minggu ini yang menewaskan tujuh pekerja bantuan World Central Kitchen, termasuk seorang warga negara ganda AS-Kanada.
Harga minyak telah meningkat tahun ini, membukukan kenaikan selama tiga bulan berturut-turut, dengan minyak mentah AS bertambah hampir 21 persen sementara Brent naik 18 persen. Reli ini didorong oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur serta pengetatan pasar minyak mentah global.
Meningkatnya ketegangan antara anggota OPEC Iran dan Israel telah menimbulkan kekhawatiran baru akan konflik di Timur Tengah yang dapat mengurangi pasokan minyak.
Menurut data dari American Automobile Association, harga bensin di SPBU rata-rata USD3,57 per galon secara nasional pada hari Kemarin, tertinggi sejak 18 Oktober 2024.
Kurangnya pasokan minyak
Harga bahan bakar biasanya naik menjelang musim berkendara di musim panas, namun meningkatnya ketegangan geopolitik dan ketatnya pasar minyak mentah juga ikut berperan.Pasar minyak global juga diperkirakan akan mengalami defisit sebesar 450 ribu barel per hari pada kuartal kedua dengan meningkatnya permintaan. Sementara persediaan global turun karena anggota OPEC+ secara sukarela menurunkan produksi.
Komite OPEC+ merekomendasikan tidak adanya perubahan pada kebijakan produksi kelompok tersebut saat ini. Beberapa anggota secara sukarela memangkas 2,2 juta barel per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News