Emas dunia. Foto: AFP.
Emas dunia. Foto: AFP.

Emas Dunia Diramal Bakal Berkilau Lagi

Arif Wicaksono • 31 Agustus 2024 10:20
Texas: Emas dunia meredup pada penutupan perdagangan kemarin, (Sabtu WIB), karena dolar dan imbal hasil Treasury menguat setelah data inflasi AS sesuai dengan ekspektasi. Namun analis memprediksi harga mas akan naik lagi seiring dengan kebijakan The Fed menurunkan suku bunganya.
 
Baca juga: Harga Emas Dunia Makin Cling!

Dikutip dari Investing, Sabtu 31 Agustus 2024, harga emas spot turun 0,9 persen menjadi USD2.497,53 per ons dan harga emas berjangka AS ditutup 1,3 persen lebih rendah pada USD2.527,6 per ons. Harga emas batangan naik 2 persen bulan ini setelah harganya melonjak ke titik tertinggi sepanjang masa di USD2.531,60 per ons pada 20 Agustus 2024.
 
Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menuturkan pasar juga terus memantau perkembangan kebijakan suku bunga AS. Data terbaru menunjukkan PDB AS tumbuh pada tingkat tahunan 3  persen  pada kuartal kedua, sedikit lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.
 
Meski demikian, mayoritas pedagang masih mendukung kemungkinan penurunan suku bunga sebesar seperempat poin pada rapat Fed 18 September mendatang, dengan probabilitas hanya 34 persen untuk penurunan sebesar 50 basis poin, turun dari 38 persen sehari sebelumnya.

Di sisi lain, indeks dolar AS tetap stabil di angka 101,34 setelah mengalami kenaikan sebesar 0,36 persen pada hari Kamis. Indeks ini mencatat kenaikan mingguan sebesar 0,66 persen yang merupakan minggu terbaiknya sejak awal Agustus. Namun, selama bulan Agustus, dolar AS mengalami penurunan sebesar 2,6 persen, menjadikannya bulan terburuk sejak November tahun lalu.

permintaan emas dunia

Dukungan lebih lanjut terhadap harga emas mungkin datang dari data yang dirilis oleh World Gold Council (WGC).  Laporan tersebut menunjukkan bahwa impor emas bersih Tiongkok naik sebesar 17 persen pada Juli, yang merupakan peningkatan bulanan pertama sejak Maret.
 
Peningkatan kecil dalam arus masuk bersih sebesar 8 metrik ton ($403 juta) juga tercatat pada minggu lalu, dipimpin oleh dana dari Amerika Utara. Faktor-faktor ini, menurut Nugraha, dapat memberikan dorongan tambahan bagi harga emas, yang menunjukan prospek hari ini terlihat positif.
 
"Kenaikan permintaan dari Tiongkok, ditambah dengan kekhawatiran pasar mengenai potensi pemotongan suku bunga Fed, memberikan dukungan kuat bagi harga emas," tegas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan