Ilustrasi. Foto: AFP/Spencer Platt.
Ilustrasi. Foto: AFP/Spencer Platt.

Ogah Bangkrut, Credit Suisse Ngutang USD53 Miliar dari Bank Nasional Swiss

Ade Hapsari Lestarini • 18 Maret 2023 16:08
Jenewa: Saat saham Credit Suisse jatuh ke rekor terendah pada Rabu, bank terbesar kedua di Swiss itu akan meminjam hingga 50 miliar franc Swiss (USD53,89 miliar) dari Bank Nasional Swiss (SNB).
 
Credit Suisse mengambil tindakan tegas untuk terlebih dahulu memperkuat likuiditasnya dengan meminjam dari SNB di bawah Fasilitas pinjaman tertutup dan fasilitas likuiditas jangka pendek. Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Credit Suisse, hal ini sepenuhnya dijamin dengan aset berkualitas tinggi.
 
"Langkah-langkah ini menunjukkan tindakan tegas untuk memperkuat Credit Suisse saat kami melanjutkan transformasi strategis, untuk memberikan nilai kepada klien kami dan pemangku kepentingan lainnya. Kami berterima kasih kepada SNB dan FINMA (Otoritas Pengawas Pasar Keuangan Swiss) saat kami melaksanakan transformasi strategis kami," kata CEO Credit Suisse, Ulrich Koerner, dilansir Xinhua, Sabtu, 18 Maret 2023.

Pengumuman pinjaman datang saat saham Credit Suisse naik lebih dari 30 persen saat pasar dibuka pada Kamis. Credit Suisse juga mengumumkan penawaran dari Credit Suisse International untuk membeli kembali sekuritas utang senior OpCo tertentu dengan uang tunai hingga sekitar tiga miliar franc Swiss.
 
Likuiditas tambahan ini akan mendukung bisnis inti dan klien Credit Suisse karena bank mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menciptakan bank yang lebih sederhana dan lebih fokus yang dibangun berdasarkan kebutuhan klien, kata pernyataan itu.
 
Baca juga: Segudang Masalah Credit Suisse, Bisa Bangkrut Juga? 

Saham terus merosot

Sejak Selasa, saham Credit Suisse terus turun, merosot lebih dari 20 persen pada hari Rabu. Saham bank dibuka pada 2,28 franc Swiss per saham pada Rabu pagi, sebelum jatuh ke 1,55, dan ditutup pada titik terendah sepanjang masa 1,70.
 
Didirikan pada 1856, Credit Suisse memiliki pengaruh penting di pasar modal global. Sejak 2021, bank diganggu oleh berita negatif, seperti kerugian investasi. Harga saham Credit Suisse terus turun, dan nilai pasarnya turun drastis.
 
Pada awal Februari, Credit Suisse membukukan rugi bersih sebesar 7,3 miliar franc Swiss untuk 2022. Sedangkan pada 2021 rugi bersihnya sebesar 1,7 miliar franc Swiss.
 
Menurut laporan tahunan bank 2022, ada kelemahan material dalam pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Sementara itu, Saudi National Bank, pemegang saham utama Credit Suisse, pihaknya tidak akan menambah sahamnya di bank tersebut.
 
Kedua peristiwa ini semakin memukul harga saham Credit Suisse, dan runtuhnya Silicon Valley Bank di Amerika Serikat telah membuat harga saham bank-bank Eropa umumnya anjlok.
 
Rabu malam, SNB dan FINMA mengeluarkan pernyataan tentang ketidakpastian pasar. SNB mengatakan akan menyediakan bank investasi bermasalah dengan likuiditas jika diperlukan.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan