Permintaan minyak pada 2022 akan meningkat sebesar 2,55 juta barel per hari (bph) atau 2,6 persen. OPEC mengatakan dalam laporan bulanan, turun 100 ribu barel per hari dari perkiraan sebelumnya.
"Ekonomi dunia telah memasuki periode ketidakpastian yang signifikan dan tantangan yang meningkat pada kuartal keempat tahun 2022," kata OPEC dalam laporan tersebut, dilansir Antara, Selasa, 15 November 2022.
Baca juga: Dolar AS Kembali Tunjukkan Kekuatannya |
"Risiko penurunan termasuk inflasi tinggi, pengetatan moneter oleh bank-bank sentral utama, tingkat utang negara yang tinggi di banyak kawasan, pengetatan pasar tenaga kerja dan kendala rantai pasokan yang masih ada," imbuhnya.
Sementara untuk tahun depan, OPEC memperkirakan permintaan minyak naik 2,24 juta barel per hari, juga 100 ribu barel per hari, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Meskipun mengomentari tantangan yang meningkat, OPEC mempertahankan prakiraan pertumbuhan ekonomi global 2022 dan 2023 stabil dan mengatakan sementara risiko condong ke sisi penurunan, ada juga potensi kenaikan.
"Ini mungkin berasal dari berbagai sumber. Terutama, inflasi dapat dipengaruhi secara positif oleh resolusi situasi geopolitik di Eropa Timur, yang memungkinkan kebijakan moneter yang kurang hawkish," kata OPEC.
Baca juga: Pernyataan Pejabat The Fed soal Suku Bunga Kerek Harga Emas |
Harga minyak mempertahankan penurunan setelah laporan dirilis, diperdagangkan sekitar USD95 per barel.
Untuk Oktober, dengan melemahnya harga minyak karena kekhawatiran resesi, grup tersebut melakukan pemotongan 100 ribu barel per hari untuk target produksi OPEC+, dengan pengurangan yang lebih besar mulai November.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News