Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Dolar AS Makin Jos!

Ade Hapsari Lestarini • 08 November 2023 08:08
New York: Mata uang dolar Amerika Serikat (AS) makin perkasa pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat. Faktor penguat dolar AS makin mereka karena beberapa pejabat Federal Reserve tetap bersikap hawkish.
 
Melansir Xinhua, Rabu, 8 November 2023, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, meningkat 0,31 persen menjadi 105,5460 pada akhir perdagangan.
 
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0694 dolar AS dari 1,0723 dolar AS pada sesi sebelumnya. Sementara Poundsterling Inggris merosot menjadi 1,2295 dolar AS dari 1,2351 dolar AS.

Selain itu, dolar AS dibeli 150,4370 yen Jepang, lebih tinggi dari 149,9690 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9003 franc Swiss dari 0,8987 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3758 dolar Kanada dari 1,3691 dolar Kanada. Dolar AS menguat menjadi 10,9253 krona Swedia dari 10,9080 krona Swedia.
 
Baca juga: Gegara Ini Dolar AS Perkasa!
 

Pertumbuhan ekonomi AS patut diwaspadai


Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan, pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga, pada tingkat tahunan sebesar 4,9 persen, merupakan kinerja luar biasa, yang patut diwaspadai ketika The Fed mempertimbangkan langkah kebijakan selanjutnya.
 
Gubernur The Fed lainnya, Michelle Bowman menganggap angka PDB terkini sebagai bukti perekonomian tidak hanya tetap kuat, namun mungkin telah bertambah cepat dan memerlukan tingkat kebijakan Fed yang lebih tinggi.
 
"Saya terus memperkirakan kita perlu menaikkan suku bunga dana federal lebih lanjut. Selama beberapa bulan ke depan, kita mungkin akan mengalami penurunan inflasi tercepat dalam satu abad terakhir," kata Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee.
 

Imbal hasil obligasi AS turun


Imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun turun lima basis poin pada Selasa menjadi 4,598 persen setelah dibuka pada sekitar 4,64 persen.
 
CME FedWatch Tool menunjukkan kemungkinan penurunan pengetatan tambahan, karena para peserta melihat peluang sebesar 20 persen untuk kenaikan suku bunga sebesar 25 bp pada Januari 2024. Di sisi lain, penurunan suku bunga sudah mulai diperhitungkan, dengan peluang sebesar 51,05 persen untuk kenaikan suku bunga sebesar 25 bp. -penurunan suku bunga bp pada Mei 2024.
 
"Perekonomian zona euro kemungkinan akan mengalami kontraksi sedikit atau setidaknya stagnan pada kuartal keempat," kata wakil presiden Bank Sentral Eropa Luis de Guindos.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan