"Enam kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonomi Indonesia konsisten terjaga di sekitar lima persen. Kondisi yang cukup baik jika dibandingkan beberapa negara saat ini," ungkap Sri Mulyani dikutip dari siaran pers, Selasa, 18 Juli 2023.
Ia mengatakan, kombinasi antara kebijakan fiskal dan moneter menjadi kunci penting untuk mencapai hal tersebut. Salah satunya, melalui disiplin terhadap konsolidasi fiskal setelah pandemi lalu.
Pada sesi pertama, Menkeu juga membahas prioritas Indonesia dalam hal Mekanisme Transisi Energi Indonesia (ETM) dan juga Pandemic Fund yang merupakan inisiatif dari Presidensi G20 Indonesia tahun lalu.
"Isu ini juga terus kita suarakan dalam berbagai forum multilateral seperti G20 dan ASEAN," jelasnya.
Baca juga: Sri Mulyani Pamer Jurus Indonesia Bangun Infrastruktur Berkelanjutan di India |
Pembiayaan pembangunan berkelanjutan
Selaras dengan sesi pertama, di sesi kedua Sri Mulyani membahas mengenai mekanisme pembiayaan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui Energy Transition Mechanism (ETM).
"Indonesia sendiri tahun lalu sudah meluncurkan ETM Country Platform yang saat ini telah menerima pendanaan sebesar USD500 juta untuk mempercepat penutupan dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara sebesar 1,6 gigawatt (GW)," terangnya.
Terakhir, ia juga membahas mengenai agenda Presidensi G20 India, yaitu Financing Cities of Tomorrow. Bendahara Negara itu mengatakan, Indonesia sangat mendukung dan mengapresiasi inisiatif ini, khususnya pada acara dialog infrastruktur.
"Sangat penting bagi kita untuk bisa terus membangun dunia. Namun di saat yang bersamaan juga tetap menjaga bumi tempat kita tinggal," pungkas Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News