Direktur Pelaksana IMF Kristalina Giorgieva. Foto; AFP.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Giorgieva. Foto; AFP.

Ini Saran IMF untuk Hadapi Krisis Pangan

Eko Nordiansyah • 16 Juli 2022 10:00
Jakarta: Dana Moneter Internasional (IMF) menilai perlunya tindakan jangka pendek dan jangka panjang di empat bidang untuk merespon krisis pangan yang terjadi di banyak negara. Situasi pandemi, perang Ukraina, kenaikan harga, hingga perubahan iklim meningkatkan kekhawatiran krisis pangan.
 
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Giorgieva mengatakan ada empat hal yang bisa dilakukan yakni memberikan dukungan segera kepada yang rentan, memfasilitasi perdagangan dan pasokan makanan internasional, meningkatkan produksi, dan berinvestasi dalam pertanian yang tahan iklim.
 
baca juga: IMF Geram Larangan Ekspor Memperparah Krisis Pangan Dunia

"Memberikan dukungan segera kepada yang rentan, memperkuat jaring pengaman untuk rumah tangga rentan di tingkat nasional dengan cepat dan memastikan bahwa World Food Programme (WFP) memiliki sumber daya yang cukup untuk melayani yang paling membutuhkan adalah prioritas," kata dia dalam side event G20 di Nusa Dua Bali, Sabtu, 16 Juli 2022.
 
Menurutnya, operasi WFP harus difasilitasi melalui tindakan seperti kesepakatan baru-baru ini oleh anggota WTO untuk tidak memberlakukan pembatasan ekspor pada pembelian makanan untuk tujuan kemanusiaan. Jika tidak tepat sasaran, subsidi energi dan pangan menjadi mahal dan tidak efisien.

"Mereka harus diganti dengan bantuan tunai yang hanya menjangkau mereka yang paling rentan. Seiring waktu, sistem perlindungan sosial yang efektif dapat diperluas untuk mencakup lebih banyak orang. Sistem terbaik mencakup penargetan yang kuat dan sistem pendaftaran, pengiriman, dan pembayaran yang efisien, seringkali memanfaatkan teknologi," ungkapnya.
 
Kedua, memfasilitasi perdagangan dan pasokan makanan internasional. Dalam jangka pendek, melepaskan stok sesuai dan konsisten dengan aturan WTO, dan menemukan solusi diplomatik untuk mengevakuasi biji-bijian dan pupuk yang saat ini diblokir di Ukraina akan membantu mengatasi ketersediaan dan keterjangkauan pasokan makanan.
 
Selanjutnya, meningkatkan produksi dengan mendorong petani dan nelayan untuk meningkatkan produksi pangan yang berkelanjutan dan meningkatkan rantai pasokan yang menghubungkan mereka dengan delapan miliar konsumen dunia. Hal ini membutuhkan pupuk, benih, dan input lainnya yang terjangkau.
 
Terakhir, berinvestasi dalam pertanian tahan iklim dengan mendukung investasi pertanian dan memberikan dukungan untuk adaptasi, pertanian petani kecil, sistem pangan, dan teknologi untuk mengembangkan pertanian cerdas-iklim yang tangguh yang akan memastikan produksi stabil di tahun mendatang.
 
"Bekerja pada norma dan penetapan standar untuk keamanan pangan dan infrastruktur rantai nilai (fasilitas penyimpanan, fasilitas pendingin, infrastruktur perbankan dan infrastruktur asuransi) juga penting untuk meningkatkan akses dan mengurangi ketimpangan," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan