Melansir CNBC International, Sabtu, 12 Oktober 2024, harga patokan AS dan patokan global Brent naik lebih dari 1 persen minggu ini.
Harga minyak telah naik lebih dari 10 persen hingga penutupan hari Jumat sejak Iran menghantam Israel dengan rudal balistik minggu lalu.
“Namun demikian, mempertahankan momentum harga bullish dalam minyak telah terbukti menjadi tugas pemeliharaan yang tinggi, tanpa katalis tambahan, premi perang dan stimulus telah menunjukkan kerentanan yang mudah untuk memudar,” kata Natasha Kaneva, kepala strategi komoditas global di JP Morgan.
Baca juga: Harga Minyak Melemah, Investor Waspada Pasokan Timur Tengah |
Kabinet keamanan Israel bertemu pada hari Kamis untuk membahas respon negara tersebut terhadap serangan Iran, menurut laporan media.
Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga telah berbicara melalui telepon pada hari Rabu.
Para trader khawatir bahwa Israel akan menyerang industri minyak Iran, yang berpotensi memicu siklus eskalasi yang menyebabkan gangguan pasokan yang signifikan di Timur Tengah.
Biden telah mencegah Israel untuk menargetkan ladang-ladang minyak Iran. Negara-negara Teluk Arab juga dilaporkan telah melobi Gedung Putih untuk menekan Israel agar menahan diri dari menyerang infrastruktur energi Iran.
“Kami menduga bahwa Gedung Putih berpotensi mendorong Israel untuk menargetkan kilang-kilang minyak dan bukannya fasilitas ekspor minyak, dengan alasan bahwa dampak ekonominya akan lebih langsung dirasakan oleh Iran,” Helima Croft, kepala strategi komoditas global di RBC Capital Markets,.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News