Malaysia. Foto: AFP.
Malaysia. Foto: AFP.

Bank Sentral Malaysia Naikkan Suku Bunga Jadi 2,25%

Arif Wicaksono • 06 Juli 2022 17:40
Kuala Lumpur: Bank sentral Malaysia telah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 2,25 persen pada Rabu, 6 Juli 2022. Ini merupakan kenaikan suku bunga kedua tahun ini.
 
Tarif pagu dan tarif dasar koridor tarif kebijakan suku bunga semalam (OPR) masing-masing meningkat menjadi 2,50 persen dan 2,00 persen.
 
Dalam sebuah pernyataan, Bank Negara Malaysia (BNM) memutuskan kenaikan untuk menyesuaikan tingkat akomodasi moneter di tengah prospek pertumbuhan positif bagi ekonomi Malaysia.
 
baca juga: Malaysia Diramal Kembali Naikkan Suku Bunga di Juli dan September

Dikatakan, hal ini konsisten dengan pandangan Komite Kebijakan Moneter (MPC) bahwa kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mengharuskan OPR rendah secara historis terus surut.

Keputusan BNM untuk kenaikan suku bunga kedua datang setelah pertemuan komite kebijakan moneter keempat tahun ini. Ditambahkannya, pada level OPR saat ini, sikap kebijakan moneter tetap akomodatif dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
 
"MPC akan terus menilai kondisi yang berkembang dan implikasinya terhadap prospek keseluruhan terhadap inflasi dan pertumbuhan domestik," jelasnya dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 6 Juli 2022.
 
Penyesuaian kebijakan moneter ke depan akan dilakukan secara terukur dan bertahap, sehingga kebijakan moneter tetap akomodatif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dalam lingkungan stabilitas harga.
 
BNM mengatakan aktivitas ekonomi dalam negeri terus menguat dalam beberapa bulan terakhir, dengan indikator ekspor dan belanja ritel menegaskan momentum pertumbuhan positif.
 
Dikatakan bahwa pembukaan kembali ekonomi global dan perbaikan kondisi pasar tenaga kerja terus mendukung pemulihan kegiatan ekonomi, meskipun ini sebagian diimbangi oleh dampak dari meningkatnya tekanan biaya, konflik militer di Ukraina dan penahanan covid-19 yang ketat.
 
"Tekanan inflasi terus meningkat terutama disebabkan oleh kenaikan harga komoditas dan kondisi permintaan yang kuat, meskipun beberapa kondisi rantai pasokan global mereda. Akibatnya, bank sentral diperkirakan akan terus menyesuaikan pengaturan kebijakan moneter mereka, beberapa dengan kecepatan yang lebih cepat, untuk mengurangi tekanan inflasi," tambah BNM.
 
Ini adalah kedua kalinya bank sentral meningkatkan OPR, dengan kenaikan pertama sebesar 25 basis poin di bulan Mei, melihat tingkat suku bunga naik dari 1,75 persen menjadi dua persen.
 
Selama krisis covid-19, OPR berkurang sebanyak lima kali dari Mei 2019 hingga Juli 2020 dengan total 125 basis poin, yang membuat suku bunga turun dari 3,0 persen menjadi 1,75 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan