Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Gara-gara Ini Harga Minyak Dunia Ambles Lebih dari 2%

Husen Miftahudin • 02 Februari 2024 09:20
Houston: Harga minyak turun lebih dari dua persen pada perdagangan Kamis (Jumat WIB) setelah laporan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dan pemadaman listrik yang memaksa kilang besar di Amerika Serikat (AS)ditutup.
 
Melansir Offshore Technology, Jumat, 2 Februari 2024, harga minyak mentah berjangka Brent turun USD1,85 atau 2,5 persen menjadi USD78,70 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD2,03 atau 2,7 persen menjadi USD73,82.
 
Ketegangan di Timur Tengah belakangan ini mendorong kenaikan harga minyak. Serangan pasukan Houthi yang berbasis di Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah terus berlanjut, sehingga meningkatkan biaya dan mengganggu perdagangan minyak global.

Kelompok Houthi juga mengatakan akan terus melakukan serangan terhadap kapal perang AS dan Inggris dalam apa yang mereka sebut sebagai tindakan membela diri.
 
Sementara itu, BP Plc (BP.L), membuka tab baru pada Kamis mengatakan sedang dalam proses menutup kilang 435 ribu barel per hari (bpd) di Whiting, Indiana, setelah pemadaman listrik. Pemerintah Kota Whiting mengatakan pemadaman listrik memicu kebakaran yang terlihat saat produk-produk dibakar.
 
Sebelumnya, dua sumber OPEC+ mengatakan kelompok tersebut akan memutuskan pada Maret apakah akan memperpanjang pengurangan produksi minyak secara sukarela untuk kuartal pertama atau tidak, setelah pertemuan panel tingkat menteri tidak membuat perubahan pada kebijakan produksi kelompok tersebut.
 
OPEC+ saat ini memiliki pengurangan produksi minyak sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari (bpd), yang diumumkan pada November 2023 lalu.
 
Baca juga: Harga Minyak Dunia Makin Mahal Gara-gara Ketegangan Timur Tengah
 

Sempat naik gegara keputusan suku bunga Fed


Harga minyak sempat mengalami kenaikan pada awal perdagangan setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan suku bunga telah mencapai puncaknya dan akan turun dalam beberapa bulan mendatang, dengan inflasi yang terus turun dan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
 
Diketahui, suku bunga yang lebih rendah dan pertumbuhan ekonomi membantu permintaan minyak. Powell menolak berjanji penurunan suku bunga akan dilakukan paling cepat pada pertemuan The Fed pada 19-20 Maret, seperti yang diharapkan investor.
 
AS juga merilis data pada Kamis waktu setempat yang menunjukkan produktivitas pekerja tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal keempat, menjaga biaya unit tenaga kerja tetap terkendali, dan memberi The Fed dorongan lagi dalam upaya melawan inflasi.
 
Di sisi lain, manufaktur AS stabil pada bulan Januari di tengah kembalinya permintaan baru, namun inflasi di tingkat pabrik meningkat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan