Ilustrasi. Foto: dok MI.
Ilustrasi. Foto: dok MI.

Bursa Saham Asia Anjlok setelah Tiongkok Pangkas Suku Bunga

Husen Miftahudin • 21 Agustus 2023 16:55
Jakarta: Bursa saham Asia sebagian besar turun pada perdagangan hari ini, Senin, 21 Agustus 2023, setelah Tiongkok memangkas suku bunga pinjaman utamanya dengan margin yang lebih kecil dari perkiraan. Sementara  di sisi lain, antisipasi sinyal lanjutan kebijakan moneter AS juga membuat sentimen tetap lemah.
 
Dikutip dari Investing.com, saham-saham Tiongkok berkinerja terburuk hari ini, mengingat penurunan suku bunga yang lebih rendah dari People's Bank of China (PBOC) menandakan dukungan kebijakan yang terbatas untuk perekonomian.
 
Pelemahan menyebar ke sebagian besar pasar regional, dengan mayoritas saham-saham yang terekspos ke Tiongkok diperdagangkan lebih rendah.

Saham-saham Asia juga mengalami pelemahan dari minggu lalu di tengah meningkatnya kekhawatiran akan kenaikan suku bunga AS, dan fokus saat ini beralih ke Simposium Jackson Hole di minggu ini.
 
Adapun indeks Shanghai Shenzhen CSI 300 dan Shanghai Composite di Tiongkok masing-masing turun 0,4 persen dan 0,3 persen. Sementara indeks Hang Seng di Hong Kong melemah 0,8 persen.
 
Baca juga: Gegara Ini Tiongkok Pangkas Suku Bunga Acuan
 

Atasi pelambatan pemulihan ekonomi


PBOC memangkas loan prime rate satu tahunnya (LPR) sebesar 10 basis poin, sementara rate lima tahun, yang digunakan untuk menentukan biaya hipotek, tidak berubah. Analis telah memperkirakan penurunan setidaknya 15 basis poin pada kedua suku bunga tersebut.
 
Langkah ini menjadi indikasi ekonomi terbesar di Asia ini memiliki ruang gerak yang terbatas untuk terus melonggarkan kebijakan moneter, dan menjadi pertanda buruk bagi negara ini saat tengah berjuang dengan pemulihan yang melambat pascacovid.
 
LPR sudah berada di level terendah yang terlihat pada data sejak 2013, setelah serangkaian pemangkasan selama setahun terakhir.
 
Namun, kerugian di saham-saham Tiongkok agak terbatas usai China Securities Regulatory Commission mengusulkan lebih banyak langkah untuk menstabilkan pasar saham. Indeks-indeks Tiongkok diperdagangkan mendekati level terlemahnya untuk tahun ini.
 
Developer real estate, Country Garden Holdings (HK:2007) naik hampir tiga persen, meskipun sahamnya tetap mendekati rekor terendah yang dicapai minggu lalu.
 
Pelemahan ini juga merembet ke indeks ASX 200 Australia yang turun 0,1 persen. Di sisi lain, indeks Nikkei 225 Jepang justru menguat 0,9 persen, pulih dari penurunan tajam yang terjadi minggu lalu. Sedangkan indeks Korea Selatan Kospi juga naik 0,6 persen. Sementara, indeks Nifty 50 India cenderung flat.
 

Suku bunga Fed tetap jadi fokus


Pasar juga gelisah menjelang lebih banyak isyarat dari Simposium Jackson Hole minggu ini, terutama setelah data terbaru menunjukkan inflasi AS meningkat dan pasar tenaga kerja tetap ketat.
 
Terbaru, Federal Reserve juga mengisyaratkan bahwa mereka masih mempertimbangkan kenaikan suku bunga tahun ini. Analis pun terus menurunkan ekspektasinya untuk peluang penurunan suku bunga pada 2023.
 
Potensi kenaikan suku bunga AS mendorong penurunan tajam di sebagian besar saham-saham Asia minggu lalu, dan diperkirakan akan terus meredam sentimen regional untuk saat ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan