Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Gegara Ini Tiongkok Pangkas Suku Bunga Acuan

Husen Miftahudin • 21 Agustus 2023 16:49
Shanghai: Bank sentral Tiongkok, People's Bank of China (PBOC) memangkas loan prime rate (LPR) satu tahun dengan margin yang lebih kecil dari perkiraan. Sementara, suku bunga lima tahun tidak berubah tatkala Negeri Tirai Bambu ini bergulat dengan melambatnya aktivitas ekonomi.
 
PBOC memangkas suku bunga loan prime rate (LPR) satu tahun menjadi 3,45 persen dari 3,55 persen. Sementara untuk LPR lima tahun, yang digunakan untuk menentukan suku bunga hipotek, tidak berubah sebesar 4,20 persen. Analis memperkirakan penurunan sebesar 15 basis poin (bps) untuk tiap suku bunga.
 
Pemangkasan LPR ini sebagian besar sudah diperkirakan oleh bank sentral, mengingat bank sentral telah memangkas suku bunga pinjaman jangka menengah dan jangka pendek masing-masing sebesar 15 bps pada minggu lalu di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap perekonomian Tiongkok.

Pemangkasan LPR diputuskan oleh bank sentral berdasarkan pertimbangan yang diambil dari 18 bank komersial yang ditunjuk, dan digunakan sebagai benchmark untuk kondisi pinjaman di negara tersebut.
 
Pemangkasan ini terjadi saat PBOC juga berusaha untuk menjaga keseimbangan antara mendukung perekonomian dan membendung pelemahan lanjutan yuan, yang tertekan oleh suku bunga yang lebih rendah. Mata uang Tiongkok ini turun ke level terendah dalam lebih dari sembilan bulan terakhir.
 
Baca juga: Bunga Pinjaman Properti Tiongkok Bakal Dipangkas
 

Gencar salurkan likuiditas


PBOC telah berulang kali bersumpah untuk terus melepaskan lebih banyak likuiditas untuk perekonomian, karena berjuang melawan lambatnya aktivitas bisnis dan prospek yang semakin deflasi. Serangkaian data ekonomi untuk Juli memberikan gambaran suram terhadap ekonomi Tiongkok setelah hampir tidak tumbuh di kuartal kedua.
 
Namun, meskipun penurunan suku bunga disambut baik oleh pasar, investor semakin mendesak pemerintah untuk meluncurkan langkah-langkah yang lebih tepat sasaran dan mendukung fiskal untuk merangsang pertumbuhan.
 
Hal ini juga terjadi di tengah krisis yang sedang berkembang di sektor real estate Tiongkok. Perusahaan-perusahaan properti besar seperti Country Garden Holdings (HK:2007) kini menghadapi potensi gagal bayar.
 
Terkait hal itu pula yang membuat PBOC diperkirakan akan memotong LPR lima tahun, sebagai sarana untuk mendukung sektor real estate dengan melonggarkan kondisi pinjaman.
 
Para analis juga telah mengerdilkan ekspektasi dukungan fiskal dari Pemerintah Tiongkok. Fitch Ratings baru-baru ini menyatakan langkah seperti itu dapat mengancam rating kredit Tiongkok dan Fitch juga memperkirakan Beijing akan menahan langkah-langkah stimulus fiskal.
 
Meskipun para pejabat Tiongkok telah menjanjikan lebih banyak langkah untuk mendukung pengeluaran domestik, mereka hanya menawarkan sedikit rincian tentang bagaimana dukungan tersebut akan diberikan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan