Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Mau Jadi Tukang Jastip, Begini Strateginya

Medcom • 30 April 2024 18:18
Jakarta: Saat ini fenomena jasa titip belanja atau yang lebih dikenal dengan jastip semakin populer. Tidak heran jika banyak orang yang ramai melakukan bisnis ini untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Bisnis ini cocok dijalankan oleh orang yang memiliki hobi bepergian keluar negeri.
 
Mereka dapat menikmati pergi keluar negeri sekaligus mencari uang. Selain itu, tidak perlu susah melakukan promosi karena media sosial menjadi alat untuk memperluas pasar sehingga potensi keuntungannya juga meningkat. Dengan demikian, bisnis jasa titip barang luar negeri ini cukup menarik.
 
Walaupun demikian, jika Anda yang ingin mencoba bisnis ini, jangan lupa untuk melakukan perhitungan dan strategi. Tidak lupa juga pada aturan bea cukai yang harus selalu ditaati supaya bisnisnya untung bukan buntung.

Sebenarnya banyak peluang yang bisa kamu lakukan dalam bisnis ini mulai dari tanpa modal Anda bisa memulai bisnis jastip dengan membangun kepercayaan pasar. Begitu pasar percaya, mereka akan mempercayakan pesanan pada kamu.
 
Saat bepergian ke luar negeri, kamu umumnya mengabarkan kepada calon pelanggan tentang layanan jastip yang kamu tawarkan. Kemudian, mereka memesan barang dan membayar kepada kamu. Pastikan harga barang dan jastip sudah terhitung sebelumnya.
 
Oleh karena itu, potensi bisnis ini cukup cerah karena kamu tidak harus mengeluarkan modal untuk belanja, sebab pelanggan harus melakukan pembayaran terlebih dahulu. Hal itu memperkecil kemungkinan rugi, terlebih lagi kebanyakan produk yang dipesan memang tidak ada di Indonesia.
 
 
Baca juga: Banyak Keluhan, Penerapan Pembatasan Impor Ditunda?


Memperhitungkan harga jual


Seperti yang sudah dibicarakan di atas, kamu harus memperhitungkan harga jual kepada pembeli. Dalam menentukan harga jual, pikirkan beberapa faktor ini antara lainnya harga asli produk, bea cukai masuk, PPN, PPh, dan rentang profit.
 
Kemudian, kamu harus mengetahui hal penting terkait aturan bea cukai mengenai seluruh barang-barang jastip tetap tergolong impor sehingga akan dikenakan tarif bea masuk. Aturan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 203/PMK.04/2017 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Barang yang Dibawa oleh Penumpang dan Awak Sarana Pengangkut.
 
Kebijakan itu mengatur barang impor yang dibawa penumpang dibagi menjadi dua kategori yaitu personal use dan non-personal use. Jika barang yang dibawa merupakan personal use akan dikenakan tarif bea masuk sebesar USD500.
 
Sebaliknya, jika barang yang dibawa tergolong non-personal use akan dikenakan tarif bea masuk umum dan pabean. Barang jastip ini tergolong ke dalam non-personal use.
 
Umumnya setiap barang yang diimpor akan dikenakan bea masuk sebesar 7,5 persen dan PPN 11 persen. Akan tetapi, tarif ini bisa berbeda untuk barang-barang tertentu, seperti sepatu, tas, buku pendidikan, dan produk tekstil.
 
Cenderungnya produk tas akan dikenai bea masuk 15 persen, sepatu 24-30 persen, dan produk tekstil sebesar 15-24 persen. Untuk memastikan kembali, kamu bisa mengecek tarifnya dengan HS code supaya tidak salah penghitungan.
 
Melansir laman OCBC, berikut tips yang dapat kamu pelajari agar sukses bisnis jastip luar negeri!
 

1. Lakukan komunikasi dengan penyedia produk


Memulai bisnis jastip harus mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan pemasok produk di kota atau negara asal. Akses komunikasi ini harus disesuaikan dengan kecakapan bahasa negara asal penyedia produk. Misalnya, jika ingin memulai jastip untuk produk Korea Selatan, kamu perlu menjalin hubungan dengan produsen lokal di Korea Selatan. Selain itu, juga memiliki kemampuan berbahasa Inggris dan Korea yang baik untuk berinteraksi dengan efektif.
 

2. Riset terlebih dahulu terkait target pasar di Indonesia


Sebelum memulai bisnis jastip, ada baiknya lakukan riset pasar di Indonesia terlebih dahulu. Tidak semua orang tertarik untuk membeli barang jastip, jadi pastikan barang yang kamu jual benar-benar dibutuhkan oleh orang Indonesia.
 
Salah satu cara riset yang bisa dilakukan adalah melalui media sosial. Kamu bisa bertanya langsung kepada followers di media sosial tentang barang apa yang diminati jika kamu membuka jasa titip. Mulai dari situ, kamu bisa menemukan barang yang dibutuhkan dan menjadi peluang bisnis kamu.
 
 
Baca juga: Pebisnis Jastip Wajib Tahu 5 Jenis Barang Bawaan dari Luar Negeri yang Mulai Dibatasi
 

3. Desain gambar produk semenarik mungkin


Jastip yang diiklankan melalui platform online harus menyiapkan foto yang menarik supaya memikat para followers. Jika sulit membuat sendiri, kamu bisa menghubungi produsen aslinya untuk meminta foto produk. Penggunaan foto asli dari negara asal biasanya meningkatkan permintaan produk jastip impor.
 

4. Berikan biaya jastip sewajarnya


Saat menentukan tarif jastip, pastikan kamu menetapkannya dengan bijak. Pengguna jastip umumnya termasuk kalangan menengah ke atas dan mengetahui harga asli produk. Jika kamu menetapkan harga terlalu tinggi, kemungkinannya calon konsumen akan mencari jasa lain yang lebih terjangkau.
 

5. Pastikan kembali produk sesuai dengan ekspektasi pembeli


Pastikan produk yang kamu tawarkan sama seperti yang diiklankan dan penuhi ekspektasi pelanggan. Tidak lupa untuk memperhatikan kualitasnya terjaga sepanjang perjalanan dengan cara pengemasan yang baik supaya tidak rusak. (Indy Tazkia Aulia)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan