Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Tips Memulai Bisnis untuk Milenial dan Gen Z

Media Indonesia.com • 07 Juni 2022 10:30
Jakarta: Perekonomian Indonesia terus bergeliat usai dihantam pandemi covid-19 selama dua tahun terakhir. Pelaku bisnis baru pun muncul, terutama di kalangan generasi milenial dan generasi Z.
 
Berdasarkan penelitian Asia pacific Young Enterpreneurs Survey 2021 menunjukkan, 72 persen generasi Z dan milenial di Asia Pasifik ingin menjadi pengusaha. Survei lainnya yang dilakukan perusahaan nutrisi global Herbalife Nutrition menunjukkan hampir sembilan dari 10 atau 87 persen responden percaya usia terbaik memulai bisnis adalah di bawah 40 tahun. Rata-rata usia terbaik yakni 27 tahun.
 
Banyak cara dilakukan untuk menemukan peluang usaha. Selain memahami kebutuhan pasar, calon pengusaha juga harus memiliki pengetahuan tentang bisnis yang akan dijalaninya. Semua bisa dipelajari, mulai dari mengikuti seminar kewirausahaan, hingga mengikuti media sosial influencer pebisnis.

Baca juga: Inovasi, Kunci Memulai Bisnis Waralaba
 
Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) memberikan tips untuk generasi milenial dan generasi Z bisa memulai bisnis.

Buka mata lebar-lebar

Peluang untuk bisnis bisa datang saat kita tidak mengharapkannya. Misalnya, saat bertemu rekan dekat. Berbincang dengan teman baru atau teman lama bisa membuka pola pikir dan saling bertukar informasi. Jika melihat lebih dalam, terkadang potensi usaha tersebut muncul.

Jaga pikiran tetap prima

Mata kita harus terbuka untuk membaca peluang baru. Jangan sampai kehilangan peluang karena pola pikir kita. Ketika pola pikir kita terbuka, maka banyak hal yang ingin dicoba kemudian memunculkan ide bisnis yang bahkan belum pernah kita pikirkan sebelumnya.
 
"Sebaliknya, jika pikiran kita tertutup terhadap peluang, otak hanya sibuk untuk memikirkan kegagalan usaha yang bahkan belum pernah kita jalani," tulis WALI, dilansir Mediaindonesia.com, Selasa, 7 Juni 2022.

Berlatih untuk maju

Sixth sense atau indera ke-6 mungkin dibutuhkan untuk menentukan usaha apa yang akan kita jalani. Untuk berlatih menjaga mata tetap terbuka, coba ingatkan diri kita untuk mencari peluang di tempat yang tidak terduga.
 
"Misalnya, saat berjejaring di sebuah ajang pameran, konferensi, atau kegiatan apapun. Keluarlah dari zona nyaman kita untuk bertemu rekanan baru bahkan di luar bidang kita," imbuh WALI.
 
Baca juga: Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memulai Bisnis Franchise
 
Saat ini, bisnis berbasis waralaba atau franchise juga digandrungi generasi milenial dan generasi Z. Kebanyakan mereka memilih bisnis franchise karena sistem bisnis yang sudah terbangun dan praktis. Bisnis waralaba atau franchise menjadi pilihan karena produk yang ditawarkan semakin bervariatif yang berkaitan dengan kreativitas para pebisnis muda.
 
Kini banyak jenama (brand) franchise yang dimiliki oleh para milenial, di antaranya: MangGang Beef Grilled Bowl, Kopi Anak Monopole, Sour Sally Group, Raja Se’i, Burger Bangor, Bakso Aci Akang dan masih banyak lagi. Berkembangnya bisnis berbasis waralaba membuat rantai pasokan di berbagai jenis ikut berkembang.
 
Contohnya seperti bisnis peralatan dapur modern, peralatan kedai kopi, penyedia bumbu masak siap saji, jasa 'cloud kitchen' atau 'ghost kitchen'. Cloud kitchen atau ghost kitchen merupakan bisnis model dapur bersama yang menyediakan fasilitas untuk memproduksi makanan dari berbagai merek kuliner.
 
"Hakikatnya, penawaran bisnis waralaba tidak akan pernah habis. Bisnis waralaba mengkloning bisnis yang sudah terbukti sukses, sehingga risiko bisnisnya dapat ditakar dan relatif terkendali. Tidak memiliki risiko besar seperti bisnis yang dirintis dari awal," jelas WALI.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan