Kelas Pintar Bersama membahas strategi menggaet target pasar. Foto: dok Kredit Pintar.
Kelas Pintar Bersama membahas strategi menggaet target pasar. Foto: dok Kredit Pintar.

Mau Cuan? Begini Cara Maksimalkan Pemasaran Digital

Ade Hapsari Lestarini • 29 April 2024 17:59
Semarang: Konten memiliki peran penting sebagai salah satu strategi untuk menggaet target pasar agar tertarik dengan jasa atau produk yang ditawarkan di era pemasaran digital saat ini. Terlebih bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang banyak mengandalkan pemasaran melalui saluran media sosial.
 
Seperti ungkapan populer yang dikatakan oleh Bill Gates yakni 'content is king'. Konten dapat memengaruhi peluang tingginya kemunculan sebuah merek dalam mesin pencari di dunia maya. Dalam upaya untuk menciptakan konten yang menarik dan efektif dalam menyasar target pasar, salah satunya adalah dengan merancang 'content planning'.
 
"Content planning adalah perencanaan pengembangan konten yang dilakukan agar tujuan akhir bisa tercapai. Mulai dari penentuan ingin membuat konten seperti apa, di platform apa, dan kapan diterbitkan. Tanpa adanya perencanaan konten, terutama bagi kita yang sedang menerapkan pemasaran  digital, maka cukup sulit untuk mengevaluasi progres konten yang kita buat apakah sudah  sesuai target atau tidak. Content planning juga lebih berfokus ke penjadwalan kapan harus meng-upload, di platform mana, dan lain-lain," jelas seorang wirausaha sekaligus Ketua Umum UMKM Kelurahan Karangroto, Rodiah, dalam kegiatan Kelas Pintar Bersama yang diinisiasi Kredit Pintar, dikutip Senin, 29 April 2024.

Melalui workshop Kelas Pintar Bersama, Kredit Pintar sebagai aplikasi fintech lending yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan dukungannya untuk dapat mendorong para pelaku UMKM dalam meningkatkan dan mengembangkan skala usaha.
 
 
Baca juga: Tiga Program Khusus Pelindo Dorong Perkembangan Pelaku UMKM

 
"Melihat geliat UMKM yang cukup tinggi di berbagai wilayah di Indonesia, Kredit Pintar berupaya memberikan ruang seluas-luasnya dalam hal edukasi mengenai topik-topik yang berkaitan dengan wirausahawan muda dan literasi mengenai layanan keuangan digital dalam program Kelas Pintar Bersama. Selain itu, kami juga berharap dapat mendorong generasi muda untuk menjadi agen perubahan dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia," ujar Brand Manager Kredit Pintar Puji Sukaryadi.
 
Lebih jauh lagi mengenai content planning dalam pemasaran digital, Rodiah yang juga merupakan Sekretaris UMKM Semarang memaparkan kepada para pelaku UMKM Kota Semarang yang mengikuti Kelas Pintar Bersama yang bertema: Membuat Content Planning untuk Pemasaran Digital.
 
"Tujuan dari membuat content planning adalah memberikan informasi, memberikan edukasi tentang produk, serta mendorong konsumen melakukan transaksi. Selain itu, perlu diingat pula setiap platform memiliki algoritma sendiri, bahkan gaya user dan minat user juga berbeda. Untuk itu kita perlu melakukan survei terkait target pelanggan dan platform mana yang biasanya mereka gunakan sebelum melakukan perencanaan dan membuat konten," papar dia.
 

Berikut tahapan-tahapan dalam membuat content planning:

  1. Tentukan tujuan yang ingin dicapai. Anda harus sudah tahu target pasar atau audiens yang ingin dijangkau.
  2. Buatlah kategori yang jelas untuk setiap konten.
  3. Pastikan kalender editorial tersusun rapi. Kalender ini berisikan semua data lengkap konten yang dibutuhkan, berisi kategori, penjadwalan tanggal, proritas, status, dan kapan deadline-nya.
  4. Pilih platform yang digunakan.
  5. Lakukan riset seputar topik mulai dari keyword sampai isi konten, agar lebih interaktif bagi audiens.

Selain untuk meningkatkan skala usaha, Kelas Pintar Bersama diselenggarakan sebagai upaya mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan.
 
"Ini sejalan dengan apa yang telah dicanangkan oleh Pemerintah dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan, Kredit Pintar mendukung penuh hal itu. Khususnya bagaimana literasi keuangan dapat menyasar generasi muda yang memiliki peran bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Di 2024, Kredit Pintar akan memperluas gerakan tersebut di kota-kota seperti kota provinsi, kabupaten dan kotamadya, agar penetrasi digital dan layanan keuangan digital berjalan beriringan dengan kesiapan masyarakat, terutama generasi muda dalam memanfaatkannya," ujar Puji.
 
Literasi dan inklusi keuangan menjadi salah satu faktor dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memastikan dampak yang merata dari pembangunan ekonomi Indonesia. Menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen, naik dibanding 2019 yang hanya 38,03 persen.
 
Sementara indeks inklusi keuangan mencapai 85,10 persen meningkat dibanding SNLIK sebelumnya di 2019 yaitu 76,19 persen. Meskipun terjadi peningkatan dalam lima tahun terakhir, gap perbandingan angka inklusi dan literasi yang cukup tinggi masih mengindikasikan kurangnya pemahaman masyarakat akan produk-produk layanan keuangan yang ada saat ini dan bahkan mungkin telah mereka gunakan sehari-hari.
 
"Dengan adanya Kelas Pintar Bersama ini diharapkan generasi muda dapat lebih memahami tentang apa itu financial technology (fintech), serta penerapan penggunaan produk teknologi finansial yang tepat dalam berusaha maupun dalam kehidupan sehari-hari," ujar Head of Risk Policy & Procedure Kredit Pintar R. Ary Mulyono.
 
Berkaitan dengan literasi keuangan, selama kurun waktu dua tahun terakhir, Kredit Pintar telah melaksanakan kegiatan literasi keuangan melalui Kelas Pintar Bersama, sebanyak 25 kali yang dilakukan di 13 kota di Indonesia dengan total peserta berjumlah 1.800 partisipan. Bahkan Kelas Pintar Bersama tak hanya menyasar kota-kota besar namun juga daerah setingkat Kabupaten.
 
Kredit Pintar terus mencatatkan pertumbuhan positif di kuartal I-2024 dengan jumlah total peminjam Kredit Pintar sejak berdiri pada 2017 telah berjumlah lebih dari tujuh juta nasabah. Hingga saat ini Kredit Pintar telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp42 triliun, dengan sekitar separuh nasabahnya meminjam uang untuk kebutuhan modal usaha kecil atau pendidikan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan