Muhammad Ariqsyah, CEO & Founder brand tas fungsional, Maore.
Muhammad Ariqsyah, CEO & Founder brand tas fungsional, Maore.

Founder Muda 21 Tahun Raup Omzet Rp1,4 Miliar: Kisah Inspiratif Ariqsyah Membangun Maore

Muhammad Syahrul Ramadhan • 28 November 2025 17:48
Jakarta: Pada usia 21 tahun, ketika sebagian mahasiswa masih mencari arah karier, Muhammad Ariqsyah, CEO & Founder Maore, telah menorehkan prestasi yang gemilang. Brand tas fungsional yang lahir dari kamar kos sederhana ini berhasil menutup tahun 2024 dengan omzet Rp1,4 miliar.
 
Hal ini adalah buah dari konsistensi, ketekunan, dan keberanian seorang anak muda yang menolak diam.

Dari Modal Rp6 Juta Menjadi Brand Inovatif


Maore didirikan ketika Ariqsyah duduk di semester 3 Institut Teknologi Bandung, Fakultas Teknologi Industri. Berbekal modal awal Rp6 juta, kamera ponsel seadanya, dan daftar mimpi yang ia tulis setiap pagi, Ariqsyah mulai merintis bisnis tas dengan konsep foldable dan gadget organizer. Inilah dua inovasi yang menjadi DNA produk Maore.
 
Perjalanan Maore dimulai dari keterbatasan. Modal terbatas, alat produksi minim, bahkan penolakan dari orang-orang terdekat. Namun Ariqsyah memilih terus melangkah. Ia memutar modal kecil itu dari minggu ke minggu, mengoptimalkan ulasan organik, hingga akhirnya mencuri perhatian pasar.

Momentum terbesar hadir pada awal Januari 2024, ketika Maore menerima pesanan 325 unit dalam satu hari dari sebuah lembaga pemerintah. Sejak saat itu, penjualan harian naik drastis menjadi 50–70 unit, dengan omzet bulanan yang konsisten berada di atas Rp100 juta.
 
“Turning point Maore ada tiga; Pertama dukungan nenek dan kakek, lalu kedua saat ada pesanan 325 piece sehari, dan ketiga yaitu keikutsertaan saya di Diplomat Success Challenge (DSC) 2024,” tutur Ariq.
 
Baca juga: Transformasi Gentanala: Dari Brand Idealis Menjadi Brand Realistis Berkelanjutan

 
Maore hadir dengan misi menjadi “House of Innovation”, sebuah brand yang mengutamakan kreativitas, fungsi, dan kualitas. Produk-produk Maore hadir sebagai solusi anak muda yang menginginkan tas ringkas, efisien, dan cocok untuk gaya hidup digital.
 
“Saya ingin suatu hari, saya bertemu orang yang tidak saya kenal di jalan… dan ia memakai tas Maore. Itu bukti produk kami diterima pasar.” ujar Ariq lebih lanjut

DSC Mengubah Cara Pandangnya tentang Bisnis

Mengikuti Diplomat Success Challenge (DSC) Season 15 di tahun 2024 menjadi tonggak penting dalam perjalanan Ariqsyah. Ia masuk Top 7 Nasional dan menerima dana hibah Rp80 juta untuk pengembangan Maore.

Di DSC, ia menemukan komunitas yang selama ini ia cari: lingkungan yang benar-benar menghidupi percakapan tentang bisnis, inovasi, dan visi besar.
 
“Di kampus saya jarang menemukan lingkungan yang ngomongin bisnis. Tapi di DSC, kanan, kiri, depan, belakang, semua bicara tentang bisnis. Itu rumah saya.”
 
Dari partisipasinya di DSC, ia menyerap fondasi 3P: Paham – memahami bisnis secara menyeluruh, Piawai – mampu menjelaskan produknya dengan lugas dan percaya diri, dan Persona – membangun karakter yang dipercaya publik dan mitra.
 
Ketiganya memberi dampak yang signifikan pada pembentukan mental dan cara pandangnya hari ini sebagai founder muda.
 
Sebagai program kompetisi, inkubasi, dan ekosistem kewirausahaan terbesar di Indonesia, DSC Season 16 hadir dengan semangat “Wujud Sinergi Kolaborasi”, dan kembali menawarkanhibah modal usaha dengan total 2,5 miliar Rupiah. Saat ini DSC Season 16 telah memasuki masa seleksi nasional, dan siap menyambut ide-ide bisnis baru untuk berkolaborasi membangun dampak nyata.  Nantikan update DSC Season 16 di www.diplomatsukses.com, dan melalui kanal resmi DSC di media sosial Instagram @diplomatsukses, Facebook Wismilak Diplomat, X @diplomat_sukses, dan YouTube Series di @diplomatsuccess. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(RUL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan