Program kolaborasi SEP, Danone Indonesia, RMI, PCNU, Hebitren, dan mitra lainnya ini diharapkan dapat menjawab tantangan di masa depan dengan melahirkan santripreneur atau santri yang bisa menjadi pengusaha-pengusaha muda muslim yang dapat memperkuat perekonomian dengan berbasis pesantren.
"Harapannya bukan hanya pondok pesantren yang bangkit secara ekonomi, tetapi para santri pun tumbuh semangat menjadi entrepreneur-entrepreneur muslim atau pengusaha muslim," kata Ketua Serikat Ekonomi Pesantren Ahmad Tazakka Bonanza dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 12 Oktober 2024.
SBP diikuti oleh 210 pondok pesantren yang ada di beberapa wilayah Bogor, Cianjur, Sukabumi, Yogyakarta dan Pasuruan. Program ini akan menyasar hingga 58 ribu santri guna memberikan dampak positif di lingkungan mereka.
Teranyar, sekolah bisnis ini dilakukan di kantor Lembaga Pendidikan Nahdlatul Ulama (LPNU) Pohjentrek, Pasuruan, Jawa Timur bersama dengan Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) NU Kabupaten Pasuruan. Sosialisasi SBP dihadiri oleh 20 pondok pesantren dari Pasuruan dan belasan pesantren lainnya.
"Pesantren diharapkan dapat merespon program ini dengan sebaik-baiknya sehingga bisa memunculkan kekuatan-kekuatan ekonomi baru melengkapi Pondok Pesantren Sidogiri, Gontor dan lain sebagainya. PR kita memperkuat ekonomi di pondok pesantren," ujar dia.
Baca juga: Survei: Keyakinan Peluang Usaha Meningkat di 2024 |
Ketua Pengurus Cabang NU Pasuruan, KH Imron Mutamakkin mengatakan bahwa pondok pesantren mengajarkan agar santri mempunyai harga diri, akhlak yang baik, bertanggung jawab dan mandiri serta tidak bergantung kepada orang lain. Dia berharap program SBP ini akan membantu santri agar lebih mapan lagi.
"Target santri mondok adalah ilmu untuk memperbaiki akhlak dan karakter," katanya.
Sebagai salah satu mitra, Corporate Communications Director Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan, Danone Indonesia juga memiliki visi yang sejalan dengan SEP yang berfokus pada pertumbuhan masyarakat. Salah satu program yang telah berjalan yakni pembinaan 10 ribu UMKM di Indonesia.
"Kami memiliki harapan untuk menjadikan pondok pesantren menjadi mandiri, membuat potensi-potensi yang ada di sekitarnya menjadikan pesantren itu akan mapan, yang tidak hanya menghidupi keberlanjutan pesantren lebih lanjut akan tetapi menjadikan ruang bagi alumni-alumninya untuk dapat terus berkembang," katanya.
Dalam program SEP ini terdapat tiga target yang disasar dari SBP yaitu pengurus pondok pesantren, santri dan masyarakat sekitar pesantren. Arif pun berharap program ini dapat bermanfaat, secara khusus bagi santri sehingga kedepannya dapat tumbuh usaha-usaha lokal yang mandiri dan berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News