Bisnis digital. Foto: Medcom.id.
Bisnis digital. Foto: Medcom.id.

UMKM Harus Melek Digital untuk Kembangkan Bisnis

Arif Wicaksono • 10 Maret 2024 09:32
Jakarta: Pelaku Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) menjadi sektor yang memainkan peran penting dan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia.
 
Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pada 2023 UMKM berkontribusi terhadap PDB sebesar 61 persen, atau senilai dengan Rp9.580 triliun. Bukan hanya itu saja, kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja mencapai sebesar 97 persen dari total tenaga kerja.
 
baca juga: Dorong Pertumbuhan UMKM, Pertamina Kolaborasi Bareng Kemenparekraf

Namun perkembangan UMKM juga disertai dengan pesatnya digitalisasi yang membuat sektor ecommerce berkembang. BI mencatat, transaksi e-commerce sepanjang 2023 mencapai Rp453,75 triliun. Menurut praktisi bisnis kerakyatan Wirson Selo, pesatnya digitalisasi dan kehadiran platform ecommerce atau online marketplace harus dimanfaatkan oleh pelaku UMKM.
 
“Pesatnya digitalisasi dan juga hampir semua orang memiliki ponsel pintar, pola konsumsi masyarakat berubah drastis. Ibaratnya, belanja apa saja hanya tinggal pencet dan semua barang kebutuhan yang kita perlukan ada di tangan. Tinggal scroll, pilih-pilih dan bayar. Semudah itu,” kata Wirson dikutip dari keteranganya, Minggu, 10 Maret 2024.

Penulis buku Titik Kritis Bisnis & Solusinya menuturkan pelaku UMKM sebagian besar masih gagap dan belum siap untuk beradaptasi masuk ke dunia digital. Banyak pelaku UMKM yang belum menggunakan digitalisasi sebagai solusi jitu pemasaran atau marketing.
 
“Pentingnya kecakapan literasi digital bagi UMKM sudah lama menjadi concern pemerintah. Pemerintah terus memfasilitasi UMKM agar go digital. Terlebih lagi, peluang meraup omzet pasar digital di Indonesia memang sangat besar. BI mencatat, transaksi e-commerce sepanjang 2023 mencapai Rp453,75 triliun Sayangnya, masih banyak duit dari transaksi itu yang diambil asing atau korporasi besar," jelasnya.
 
Menurut Wirson, di tengah persaingan sengit, tuntutan konsumen yang berubah serta kompleksitas pasar akibat pertumbuhan teknologi digital, pelaku UMKM tetap memiliki peluang meraih sukses dan keuntungan.
 
Salah satu caranya, kata Wirson, dengan melatih diri untuk memiliki jiwa kepemimpinan atau leadership serta sikap optimisme dan semangat pantang menyerah. Pasalnya, membangun usaha dari nol bukanlah perkara mudah dan tidak cukup hanya dengan keterampilan.
 
“Betul keterampilan itu penting, tetapi ada satu hal yang paling mempengaruhi kesuksesan sebuah usaha terutama UMKM, yakni kepemimpinan. Keberhasilan usaha kecil sangat bergantung pada kemampuan pemimpin untuk mengelola dan memotivasi karyawan, mempertahankan stabilitas keuangan, dan membuat keputusan strategis,” jelasnya.

membaca tren pasar

Senada dengan Wirson, rekan penulis buku yang juga praktisi bisnis kerakyatan Amelia Edmil mengatakan pemimpin bisnis terutama UMKM harus visioner dan bisa berpikir strategis. Jadi, leader harus punya pemahaman yang mendalam tentang industri, tren pasar, dan kebutuhan pelanggan.
 
"Bisnis itu tidak akan pernah terpisahkan dengan yang namanya kompetisi. Perlu dapat melihat kondisi pasar secara jelas dan menentukan kebijakan strategi yang akan diterapkan agar mampu mengungguli kompetitor. Apakah menargetkan segmen yang sudah ramai diincar kompetitor? Atau memilih untuk mencari pasar yang niche atau spesifik? Perlu berpikir strategis," kata Amelia.
 
Selain itu, Amelia juga menyarankan agar pemimpin bisnis punya skala prioritas. Terlebih lagi, UMKM, apalagi di awal-awal merintis bukanlah bisnis yang besar. Sehingga perlu menentukan prioritas dan mendelegasikan tugas dalam tim.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan