"Kami berkomitmen untuk produksikan Rokan semaksimal mungkin dengan biaya seefisien mungkin," kata Senior Vice President Policy, Government and Public Affairs Chevron Pacific Indonesia Yanto Sianipar di Kantor Chevron, Gedung Sentral Senayan I, Jakarta, Selasa 16 Mei 2017.
Baca: Chevron: Blok Rokan Masih Penghasil Migas Terbesar
Yanto menuturkan, masa kontrak Chevron yang berakhir pada September 2021 itu tak bakal menjadi kendala untuk memproduksi minyak secara efesien. Dia meyakini kinerja perusahaan migas asal Amerika Serikat tersebut mampu memberikan manfaat besar kepada masyarakat Indonesia.
"Kami ingin sekali Rokan berkinerja optimum dan menghasilkan sesuatu yang berguna bagi Indonesia dan masyarakat riau, terutama dalam hal kinerja produksi dan biaya operasional," ungkap dia.
Baca: Presiden Chevron Diskusi IDD & Blok Rokan dengan Wapres Kalla
Sebelumnya, Presiden PT Chevron Pacific Indonesia Stephen W Green bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Mereka membicarakan perpanjangan kontrak blok tersebut pada 8 Maret 2017.
Adapun blok minyak dan gas bumi Rokan di Provinsi Riau masih menjadi penghasil migas terbesar dibandingkan ladang minyak lainnya di Sumatera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News