Direktur Pengembangan Antam Johan NB. Nababan mengatakan, tengah bersiap untuk operasi komersial pada akhir 2016. Menurut Johan, rampungnya PLTU batubara ini akan memperbaiki kinerja bisnis nikel perusahaannya itu.
“Kami sedang bersiap untuk operasi komersial akhir tahun ini. PLTU batubara ini melengkapi fasilitas PLTD yang sebelumnya sudah Antam miliki,” tuturnya, Kamis (10/11/2016).
Ramainya wacana insentif ekspor yang mengemuka tidak mengubah haluan Perseroan ini untuk terus melakukan hilirisasi. Setelah rampungnya seluruh proyek perluasan pabrik feronikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, perusahaan ini akan berfokus pada proyek pembangunan pabrik feronikel Halmahera Timur (P3FH).
“Kalau bicara hilirisasi, Antam sudah lakukan sejak tahun 1976 sejak dibangunnya pabrik feronikel yang pertama di Pomalaa” tutur Johan. “Jadi kami buat satu pabrik di satu lokasi tambang yang Antam kelola, jadi terintegrasi antara tambang dan pabrik,” imbuhnya.
Johan mengatakan, siklus bisnis nikel Antam akan menjadi lebih kokoh. Bijih nikel yang ditambang akan diupayakan diproses seluruhnya di pabrik feronikel Antam. Dengan penyelesaian P3FP, Johan mengklaim produksi feronikel perusahaannya bisa mencapai 27ribu sampai 30ribu ton nikel dalam feronikel (TNi) per tahun dari sebelumnya 18ribu sampai 20ribu Tni.
Johan juga klaim setelah PLTU batubaranya beroperasi, diharapkan biaya energi feronikel di Pomalaa bisa turun sekitar 15 persen hingga 20 persen.
“Setelah P3FP selesai, saat ini kita konsentrasi ke P3FH. Line-1 kapasitas produksinya mencapai 13.500 Tni” tutur Johan. “Antam menunjuk konsorsium unincorporated Kawasaki Heavy Industries, Ltd dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebagai pemenang tender kontrak EPC-nya” tambahnya.
Perusahaan itu saat ini sedang mempersiapkan penandatanganan kontrak tersebut.
Berdasarkan keterangan tertulisnya, selama 9 bulan pertama 2016 volume produksi feronikel Antam tercatat 14.393 Tni. Nilai itu meningkat 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar 12.838 Tni.
Khusus pada kuartal III 2016, seiring peningkatan volume produksi, penjualan feronikel ikut mengalami kenaikan sebesar 92 persen menjadi 4.003 Tni dibandingkan penjualan di kuartal III 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News