Ilustrasi. (FOTO: Antara/Andika Wahyu)
Ilustrasi. (FOTO: Antara/Andika Wahyu)

Kapasitas Pembangkit Panas Bumi Dibidik Naik 14% per Tahun

Ade Hapsari Lestarini • 23 Desember 2016 16:01
medcom.id, Jakarta: PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menargetkan peningkatan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 14 persen per tahun pada periode 2017-2021. Saat ini kapasitas terpasang PLTP yang dikelola PGE mencapai 532 megawatt (mw) dan akan menjadi 1.037 mw pada 2021.
 
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan Pertamina akan terus mengembangkan seluruh wilayah kerja panas bumi yang dimiliki, baik yang masih tahap eksplorasi maupun yang sudah menjadi proyek. Dia menyebut, proyek tersebut beberapa di antaranya adalah multiyears dan ada yang sudah commercial operation date/CoD tahun ini maupun tahun depan.
 
"Pada 2017, Pertamina menargetkan dua PLTP akan bisa beroperasi komersial CoD, yakni PLTP Ulubelu Unit 4 berkapasitas 55 mw dan PLTP Karaha Unit 1 berkapasitas 30 mw. Dengan tambahan 85 mw, kapasitas terpasang PLTP Pertamina pada akhir 2017 akan menjadi 617 mw," ungkap dia, dalam siaran persnya, di Jakarta, Jumat (23/12/2016).

Baca: Potensi Energi Panas Bumi Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
 
Pertamina melalui PGE saat ini menjalankan sejumlah proyek panas bumi. Lima proyek PLTP adalah Kamojang, Karaha, Lahedong, Ulubelu, dan Lumui Balai. Dua proyek steam field, yakni Sungai Penuh dan Hululais. Selain itu  terdapat empat wilayah kerja pertambangan panas bumi yang masih dalam tahap eksplorasi, yakni Seulawah, Bukit Daun, Margabayur, dan Lawu.
 
Direktur Utama PGE Irfan Zainuddin menambahkan, kapasitas pembangkit PGE saat ini mencapai 532 mw seiring beroperasinya PLTP Lahendong Unit 6 berkapasitas 20 mw pada 9 Desember 2016. "Kami percepat pengoperasian PLTP Lahendong Unit 6 dari seharusnya pada 2017," ujar dia.
 
PGE sebelumnya pada Juli 2016 telah mengoperasikan PLTP Ulubelu Unit 3 berkapasitas 55 mw. Total kapasitas pembangkit panas bumi Pertamina saat ini berasal dari PLTP Kamojang 235 mw, Lahendong 100 mw, Ulubelu 165 mw, dan Sibayak 12 mw.
 
Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia Abadi Purnomo menjelaskan, Pertamina sebagai BUMN merupakan motor penggerak ekonomi dan pembangunan sudah selayaknya menjadi pioneer pengembangan panasbumi di Indonesia. Pertamina merupakan satu-satunya BUMN yang mempunyai kapabilitas di bidang panasbumi, baik dari sisi penguasaan teknologi, sumber daya manusia maupun pendanaan. Pasalnya, perseroan sudah sejak era 1980 berkecipung dibidang panas bumi.
 
"Sudah seyogyanya Pertamina diberikan peran lebih besar lagi untuk dapat mengembangkan panas bumi," pungkas Abadi.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan