Pencarian migas dilakukan melalui pengeboran yang dilakukan pada Selasa, 27 Desember 2016. Pengeboran dilakukan di sumur Parang-1 berada di Perairan Pulau Bunyu dengan jarak sekitar 9 kilometer (km) dari pantai Bunyu, Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.
Direktur Eksplorasi PHE Rudy Ryacudu menyampaikan, sumur tersebut diperkirakan mempunyai sumber daya migas berupa minyak lebih dari 50 MMBO dan gas lebih dari 750 BCFG.
"Kegiatan hari ini hasil pembelajaran kami di eksplorasi selama dua tahun, dan hari ini adalah waktu untuk membuktikan keberhasilan," kata Rudy dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (30/12/2016).
Baca: Pertamina Hulu Energi Incar Cadangan Migas Baru
Selain berharap keberhasilan pencarian migas, Rudy juga berharap para pekerja mengutamakan safety prosedure saat bekerja. Sehingga hasil migas dapat tercapai dan para pekerja bisa kembali ke keluarga dengan selamat.
Senada dengan Rudy, GM PHENC Alfian Husein juga berpesan kepada timnya agar selalu mengutamakan keselamatan dalam bekerja. Dengan begitu, operasi akan berjalan lancar dan menghasilkan migas sesuai dengan perkiraan.
Baca: Instalasi Anjungan PHE-24 Pertamina "Berkibar" di Lepas Pantai Madura
"Saya berpesan pada tim lapangan agar selalu comply terhadap HSSE regulations dan tidak boleh ada short cut proses dalam operasi. Operasi ini diharapkan mencapai target Operation Excellent yang efektif, efisien, dan zero accident serta menghasilkan minyak dan gas seperti yang diperkirakan," tutur Alfian.
Spud-in dilaksanakan bersama oleh Direktur Eksplorasi PHE, GM PHENC serta Danlantamal. Pengeboran direncanakan mencapai target kedalaman (TD) 10.400 Feet dan dilaksanakan selama sekitar 48 hari ditambah untuk rencana beberapa test formasi (DST) yang akan memerlukan waktu sekitar 40-50 hari lagi. Pengeboran ini menggunakan Jackup Rig "Raniworo" dengan kapasitas 2.000 HP yang dioperasikan oleh PT Apexindo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News