Direktur Utama Bukit Asam Milawarman mengatakan kerja sama antara Bukit Asam dengan Antam ini adalah untuk penyediaan listrik di smelter. Milawarman menuturkan akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) baru bara dengan kapsitas 2x10 megawatt untuk memasok listrik tersebut.
"MoU Bukit Asam bekerja sama dengan Antam untuk penyediaan listrik," ujarnya, di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (8/1/2015).
Milawarman menjelaskan, saat ini sedang tahap penjajakan dan diperkirakan pembangunan PLTU ini akan menelan biaya sebesar USD100 juta sampai USD150 juta. Ini bisa dilakukan dengan join terlebih dahulu.
Paling lambat, lanjutnya, semester II-2016 ini sudah bisa dilakukan ground breaking. Sehingga di 2018 bisa dilakukan pengoperasian secara komersial (Commercial on Date/COD). Ia optimistis lantaran untuk masalah lahan sudah tersedia.
"Investasinya bisa dari Bukit Asam, bisa join, ini lagi penjajakan. Paling lambat (ground breaking) pada semester II-2016. 2018 COD," ungkap dia.
Sementara itu, Direktur Utama Antam Teddy Badrujaman mengungkapkan, setelah memikirkan pembangunan pabrik maka yang dipikirkan selanjutnya adalah bagaimana mencari pasokan listrik. Maka dengan sinergi ini pasokan listrik terselesaikan.
"Antam harus memikirkan bagaimana membangun pabrik ferronikel sendiri, juga harus mencari bagaimana dana untuk listrik. Ini saat bersejarah bagi Antam, kami tidak perlu memikirkan listriknya. Itu sudah diarahkan BUMN dalam sinergi ini. Di PTBA akan mencari listriknya," tutup Teddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News