Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar.  MI/PANCA SYURKANI.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar. MI/PANCA SYURKANI.

Tak Ekonomis, Pemerintah Minta Pertamina Segera Kembalikan Blok East Kalimantan

Annisa ayu artanti • 05 Juli 2017 18:57
medcom.id, Jakarta: Pemerintah meminta PT Pertamina (Persero) untuk segera mengembalikan Blok East Kalimantan lantaran hasil kajian menyatakan bahwa blok tersebut tidak ekonomis menggunakan skema kontrak gross split.
 
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengungkapkan dari beberapa kajian blok terminasi, memang blok East Kalimantan memiliki banyak anjungan lepas pantai yang membuat adanya penambahan pada kewajiban dana pemulihan tambang (Abandonment Site Restoration/ASR).
 
"Yang East Kalimantan ini berapa banyak platform-nya? Offshore-nya banyak. Banyak, beberapa hal-lah keekonomiannya dihitung. Untuk itu, yang East Kalimantan kita menyarankan kalau bisa, kalau tidak ekonomis, dikembalikan ke pemerintah," kata Arcandra di Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu 5 Juli 2017.

Setelah dikembalikan, rencananya pemerintah akan melakukan lelang operator yang baru. Hal tersebut perlu dilakukan mengingat kontrak blok East Kalimantan akan berakhir pada 2018.
 
Baca: Pemerintah Tugaskan Pertamina Kelola 8 Wilayah Kerja Terminasi
 
"Karena waktu ticking (mepet), maka kita menginginkan kalau tidak, kita cepat lelang bagi yang berminat," ucap dia.
 
Sementara untuk tujuh blok terminasi yang ditugaskan kepada Pertamina lainnya seperti Sanga-Sanga, South East Sumatera, NSO, Tengah, Ogan Komering, Tuban, dan Attaka, Arcandra meminta Pertamina untuk segera menuntaskan kajian keekonomiannya. Jika Pertamina tidak sanggup mengelola, Pertamina diminta segera mengembalikannya.
 
"Black and white saja. Sehingga kita kedepannya punya rencana lebih matang," kata Arcandra.
 
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam pun mengatakan penyebab blok East Natuna tidak mencapai keekonomian lantaran dana ASR yang cukup besar. Ia memperhitungkan jika tidak ada dana ASR kemungkinan blok tersebut masih masuk dengan keekonomian Pertamina.
 
"Terutama karena ada ASR. Karena ASR nya cukup besar sehingga menyebabkan keekonomian disitu turunnya banyak," ucap Syamsu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan