Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan hari ini pihak dari Kepolisian dan Ditjen EBTKE akan mengecek kondisi kapal yang digunakan mengangkut FAME, bahan campuran biosolar.
"Kita sudah koordinasi dengan EBTKE dan Kepolisian. Hari ini EBTKE mengecek bagaimana kondisi FAME di kapal dan dan kapal pengangkut FAME tersebut," kata Wianda, di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Rabu (16/11/2016).
Baca: Pertamina Telusuri Sumber Kontaminasi Air di Biosolar
Wianda menjelaskan, arus suplai FAME ke Terminal BBM Plumpang dilakukan melalui supplier yang membawa FAME berjumlah 5.825 kiloliter (kl) menggunakan kapal yang kemudian ditaruh ke tangki timbun TBBM Plumpang. Setelah itu, baru proses pencampuran biosolar dilakukan.
Komposisi biosolar adalah 20 persen FAME dan 80 persen solar murni. Setelah proses tersebut, baru lah biosolar didistribusikan ke Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Arus dari suplai FAME, FAME adalah bahan baku nanti yang mandatori dicampur solar agar mendapat kandungan B-20 solar. Ada satu supplier yang kita tidak bisa sebut namanya sedang kita periksa karena membawa FAME tersebut ke Pertamina jumlahnya 5.825 kl," jelas Wianda.
Baca: Pertamina Stop Salurkan Biosolar di Sejumlah SPBU
Demi menjamin kualitas pengawasan, Wianda menyebutkan perusahaan pelat merah itu menarik peredaran biosolar di SPBU-SPBU. Pertamina akan menunggu proses penyelidikan hingga benar-benar selesai sampai akhirnya menjual biosolar lagi.
"Kita minta penarikan produk. Kita menunggu penerimaan clear. Kita menyerap sementara distribusi biosolar dari TBBM Plumpang. Ini sebagai jaminan qualities control kepada pembeli Pertamina," ujar Wianda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News