Vice President Corporate Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, hal itu terkait dengan adanya kandungan air dalam biosolar yang dilaporkan konsumen setelah mengisi bahan bakar tersebut di salah satu SPBU di wilayah Cilincing, Jakarta Timur.
"Memang ini semua kita lokalisir biosolar yang dikeluarkan dari Terminal BBM Plumpang. Itu semua kita lokalisir, kalau TBB yang lain tidak ada masalah," kata Wianda di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Rabu (16/11/2016).
Baca : Pertamina Telusuri Sumber Kontaminasi Air di Biosolar
Meskipun melakukan penyetopan pendistribusian Biosolar di beberapa SPBU tersebut, Wianda menyatakan tetap melayani produk lain seperti solar dan dexlite. Penyetopan distribusi biosolar itu pun tidak berlaku lama, penyetopan dilakukan selama tujuh hari.
"Tapi kita tetap melayani masyarakat untuk bisa menggunakan produk lain seperti solar dan dexlite," ucap Wianda.
Sementara itu, Retail Fuel Manager Marketing Pertamina MOR III Nurhadi menyampaikan, saat ini TBBM Plumpang memang menjadi andalan dalam menyalurkan BBM di DKI Jakarta dan sekitarnya. Dari 1.1417 SPBU yang ada, kebutuhan BBM 819 SPBU dilayani dari Plumpang.
Dengan kejadian adanya pencampuran air pada kandungan Biosolar beberapa hari lalu, maka biosolar yang sudah terdistrbusikan ke sejumlah SPBU ditarik kembali dan kemudian ditaruh di TBBM Plumpang.
"Kemarin dengan kejadian itu kita sudah melakukan langkah solusi walaupun pasti akan berdampak, tapi solusi kita lakukan segera dengan mengganti semua Biosolar yang dikembalikan SPBU ke TBBM diganti dengan solar murni," pungkas Nur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News