Jakarta: Perusahaan afiliasi dari sub holding gas Pertamina, PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) menjalin kerja sama dengan menandatangani MoU tentang Potensi dan Analisa Pengembangan Bisnis Energi Hijau dan Petrokimia serta Peningkatan TKDN Infrastruktur Gas Bumi.
Melalui kerja sama ini, Pertagas dan Chandra Asri bersinergi dalam mendukung program Satu Juta Sambungan Jargas (Jaringan Gas) per tahun melalui penyediaan bahan baku jaringan pipa gas. Chandra Asri dan Pertagas juga akan melakukan pengembangan pemanfaatan gas bumi dan turunan milik Pertagas untuk pemenuhan kebutuhan produksi Pabrik Chandra Asri di Cilegon, serta analisis pemanfaatan fasilitas Chandra Asri untuk pengembangan infrastruktur terminal LNG atau jaringan distribusi pipa gas Pertagas.
Langkah tersebut merupakan komitmen kedua pihak dalam mendukung program pemerintah, yakni mengurangi ketergantungan produk impor dengan mendorong penggunaan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di Indonesia serta penggunaan energi hijau untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29 persen di 2030.
"Kami berkomitmen untuk terus menyediakan bahan baku jaringan pipa gas terbaik yang memenuhi seluruh standar SNI bagi Pertagas," ungkap Direktur Legal, External Relations & Circular Economy Chandra Asri Edi Rivai dalam keterangan tertulisnya, Senin, 1 Agustus 2022.
Edi juga menyampaikan, Chandra Asri terus berupaya untuk menyediakan kebutuhan produk petrokimia bagi industri dalam negeri. "Kami berharap kerja sama ini mampu meningkatkan persentase penggunaan komponen TKDN sesuai dengan program pemerintah," tuturnya.
Chandra Asri memiliki keunggulan dalam produksi pipa PE 100 yang memiliki durabilitas tinggi dengan tingkat ketebalan (thickness) yang lebih tipis dibandingkan menggunakan material PE 80 yang umum biasa digunakan di jargas.
Melalui kerja sama ini, Pertagas akan mengembangkan potensi penggunaan pipa PE 100 milik Chandra Asri untuk dimanfaatkan pada jargas di Pertagas Group, salah satunya jargas Jogja-Solo-Semarang.
"Saat ini, kapasitas produksi teknologi HDPE Bimodal dapat memproduksi resin aplikasi pipa gas PE 100 hingga 136 ribu ton per tahun dari total produksi Polyethylene Chandra Asri 736 ribu ton per tahun. Kapasitas Chandra Asri tersebut jauh lebih tinggi untuk memenuhi target kebutuhan proyek jargas nasional Satu Juta Sambungan Pipa Gas Rumah Tangga per tahun," tambah Edi.
Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso menyampaikan kerja sama yang dibangun juga untuk mendukung program pemerintah dalam pemerataan pemanfaatan gas sebagai energi bersih khususnya untuk pabrik petrokimia.
"Kerja sama ini memiliki potensi bisnis yang besar kedepannya untuk industri gas, tidak hanya dalam hal supply gas untuk pabrik petrokimia namun juga untuk mendukung pemanfaatan energi yang lebih ramah lingkungan dan bersih serta sejalan dengan program pemerintah untuk menurunkan emisi karbon," pungkas Gamal.
Melalui kerja sama ini, Pertagas dan Chandra Asri bersinergi dalam mendukung program Satu Juta Sambungan Jargas (Jaringan Gas) per tahun melalui penyediaan bahan baku jaringan pipa gas. Chandra Asri dan Pertagas juga akan melakukan pengembangan pemanfaatan gas bumi dan turunan milik Pertagas untuk pemenuhan kebutuhan produksi Pabrik Chandra Asri di Cilegon, serta analisis pemanfaatan fasilitas Chandra Asri untuk pengembangan infrastruktur terminal LNG atau jaringan distribusi pipa gas Pertagas.
Langkah tersebut merupakan komitmen kedua pihak dalam mendukung program pemerintah, yakni mengurangi ketergantungan produk impor dengan mendorong penggunaan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di Indonesia serta penggunaan energi hijau untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29 persen di 2030.
"Kami berkomitmen untuk terus menyediakan bahan baku jaringan pipa gas terbaik yang memenuhi seluruh standar SNI bagi Pertagas," ungkap Direktur Legal, External Relations & Circular Economy Chandra Asri Edi Rivai dalam keterangan tertulisnya, Senin, 1 Agustus 2022.
Edi juga menyampaikan, Chandra Asri terus berupaya untuk menyediakan kebutuhan produk petrokimia bagi industri dalam negeri. "Kami berharap kerja sama ini mampu meningkatkan persentase penggunaan komponen TKDN sesuai dengan program pemerintah," tuturnya.
Chandra Asri memiliki keunggulan dalam produksi pipa PE 100 yang memiliki durabilitas tinggi dengan tingkat ketebalan (thickness) yang lebih tipis dibandingkan menggunakan material PE 80 yang umum biasa digunakan di jargas.
Baca juga: Pemerintah Pastikan Transparan Gunakan Wakaf untuk Proyek EBT |
Melalui kerja sama ini, Pertagas akan mengembangkan potensi penggunaan pipa PE 100 milik Chandra Asri untuk dimanfaatkan pada jargas di Pertagas Group, salah satunya jargas Jogja-Solo-Semarang.
"Saat ini, kapasitas produksi teknologi HDPE Bimodal dapat memproduksi resin aplikasi pipa gas PE 100 hingga 136 ribu ton per tahun dari total produksi Polyethylene Chandra Asri 736 ribu ton per tahun. Kapasitas Chandra Asri tersebut jauh lebih tinggi untuk memenuhi target kebutuhan proyek jargas nasional Satu Juta Sambungan Pipa Gas Rumah Tangga per tahun," tambah Edi.
Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso menyampaikan kerja sama yang dibangun juga untuk mendukung program pemerintah dalam pemerataan pemanfaatan gas sebagai energi bersih khususnya untuk pabrik petrokimia.
"Kerja sama ini memiliki potensi bisnis yang besar kedepannya untuk industri gas, tidak hanya dalam hal supply gas untuk pabrik petrokimia namun juga untuk mendukung pemanfaatan energi yang lebih ramah lingkungan dan bersih serta sejalan dengan program pemerintah untuk menurunkan emisi karbon," pungkas Gamal.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id