Dirut PLN Sofyan Basir. Antara/Muhammad Adimaja.
Dirut PLN Sofyan Basir. Antara/Muhammad Adimaja.

Teken PPA Selesai, PLN Minta Konsorsium Kebut Pembangunan PLTGU Jawa 1

Annisa ayu artanti • 31 Januari 2017 15:15
medcom.id, Jakarta: Setelah penandatangan jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dilakukan, PT PLN (Persero) meminta supaya konsorsium Pertamina yang terdiri dari PT Pertamina (Perseero), Marubeni corporation, dan Sojitz Corporation bisa mempercepat pembangunan proyek PLTGU Jawa 1.
 
Hal itu dikatakan Direktur Utama PLN, Sofyan Basir sebab dirinya menginginkan PLTGU Jawa 1 dapat beroperasi lebih cepat dari target yang ditetapkan yakni pada tahun 2020.
 
Dalam sambutannya, Sofyan menuturkan, dirinya telah berbicara dengan Ketua Konsorsium Pertamina, Ginanjar supaya dapat mengupayakan operasi PLTGU Jawa 1 secepatnya sebelum dirinya dan Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto pensiun. Selain ingin melihat PLTGU terbesar beropersi, ia mengungkapkan, agar masyarakat cepat mendapatkan manfaatnya.

baca : PLN dan Konsorsium Pertamina Akhirnya Teken PPA Jawa 1
 
"Tadi ngobrol dengan Pak Direktur Utama Jawa 1 Power (Ketua Konsorsium), mungkin kita akan pensiun 2020. Kita pingin menyaksikan lebih cepat," kata Sofyan di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (31/1/2017).
 
Sofyan menjelaskan, PLTGU Jawa 1 dengan kapasitas 1760 megawatt (mw) akan menambah kehandalan kelistrikan Jawa-Bali dan ini menjadi salah satu cara untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang tiap tahun terus tumbuh.
 
Oleh karena itu, menurutnya lebih baik pembangunan PLTGU Jawa 1 bisa dipercepat dengan melakukan beberapa tahap secara paralel, seperti konstruksi. Ia berharap supaya financial closing dapat dilakukan tahun ini dan sejalan dengan itu tahap konstruksi dimulai.
 
"Kami berharap PT Jawa 1 Power (konsorsium Pertamina) mencapai financial closing dan juga mudah-mudahan progres konstruksi bisa diawali agar paralel dengan progrees financial closing," jelas Sofyan.
 
Sementara itu, melihat semangat konsorsium Pertamina, Direktur Pengadaan PLN, Supangkat Iwan Santoso yakin financial closing bisa dilakukan tahun ini. Jika financial closing dimajukan tidak menutup kemungkinan PLTGU Jawa 1 dapat beroperasi pertengahan tahun 2019.
 
"Kalau bisa, lihat semangat konsorsium, semoga bisa lebih cepat. Kalau bisa maju setengah tahun kita senang sekali. Dari 2020 akhir menjadi syukur-syukur 2019," ungkap Iwan.
 
Iwan menambahkan, rencananya dua minggu dari penandatanganan PPA, konsorsium akan menyerahkan uang jaminan sebesar 10 persen dari total investasi.
 
Seekdr informasi, listrik yang dihasilkan dari PLTGU Jawa 1 akan disalurkan ke sistem kelistrikan Jawa-Bali melalui transmisi 500 kV dari lokasi pembangkit ke Gardu Induk 500 kV Cibatu Baru, Cibatu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dengan panjang jaringan transmisi yang dibutuhkan sekitar 52 Km.
 
PT Jawa 1 Power atau konsorsium Pertamina merupakan perusahaan patungan yang dibentuk oleh para sponsor yaitu PT Pertamina (Persero) dengan share 20 persen, Marubeni corporation dengan share 40 persen, dan Sojitz Corporation dengan share 20 persen. Proyek PLTGU Jawa 1 merupakan proyek yang dilaksanakan dengan skema tanpa penjaminan pemerintah Indonesia.
 
Untuk pendanaan proyek, selain dari ekuitas PT Jawa 1 Power, juga menggunakan pinjaman luar negeri yaitu dari Asian Development Bank, Japan Bank for International Corporation, dan Nippon Export of Investment.
 


 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan